URL Berhasil Disalin
Sepuluh Hewan Endemik Indonesia Terancam Punah Akibat Ekspor, Apa Saja?
LIKEIN, – Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) mencatat sejumlah hewan endemik Indonesia sering diekspor ke luar negeri dan terancam punah.
Berdasarkan data CITES, sedikitnya sepuluh hewan endemik Indonesia yang terancam punah paling sering diekspor dalam kurun waktu lima tahun terakhir, mulai dari ikan Arwana Asia hingga Simpanse.
Berikut adalah daftar hewan-hewan tersebut:
- Arwana Asia (Scleropages formosus): Spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara ini paling sering diekspor, dengan total 853,114 kali ekspor.
- Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus): Spesies orangutan asli pulau Kalimantan ini diekspor sebanyak 6,942 kali.
- Gajah Asia (Elephas maximus): Dikenal juga dengan nama gajah India, satu-satunya spesies gajah dari genus Elephas yang masih hidup ini diekspor sebanyak 164 kali.
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi): Burung ini diekspor sebanyak 20 kali dalam lima tahun terakhir.
- Burung Beo Abu-abu (Psittacus erithacus): Diekspor sebanyak 7 kali.
- Harimau (Panthera tigris): Juga dikenal dengan sebutan macan di Jawa, hewan ini diekspor sebanyak 5 kali.
- Owa Siamang (Symphalangus syndactylus): Kera hitam ini diekspor sebanyak 4 kali.
- Simpanse (Pan troglodytes): Diekspor sebanyak 2 kali.
- Beruang Madu Bengkulu (Helarctos malayanus): Diekspor sebanyak 1 kali dalam lima tahun terakhir.
Selain data ekspor hewan-hewan tersebut, CITES juga mencatat negara tujuan ekspor terbesar.
China menjadi negara dengan jumlah ekspor terbesar, yaitu 573,497 kali, disusul oleh Vietnam sebanyak 128,974 kali, dan Hongkong di urutan ketiga dengan 93,717 kali ekspor. (Nasrullah/Inul)
Facebook Comments Box