Indonesia Kuatkan Kerja Sama ASEAN dan Pasifik Perangi Sampah di Laut
LIKEIN, DENPASAR – Indonesia menggandeng negara-negara ASEAN dan Pasifik untuk memerangi sampah di laut.
Dalam kampanye ASEAN-Indo-Pacifik Workshop on Marine Plastic Debris di Bali beberapa hari yang lalu laut dunia disebut terancam polusi sampah plastik hingga 80 persen.
Pemerintah Indonesia memprioritaskan hubungan antara ASEAN dan kawasan Pasifik untuk kekuatan memerangi sampah plastik 2023.
Isu penanganan sampah plastik laut dipilih karena merupakan tantangan bersama yang dihadapi ASEAN dan negara-negara Pasifik.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya mengatakan pandangan Indo-Pasifik sebagai satu kawasan yang saling terkait untuk menanggulangi masalah sampah plastik laut.
“Penting untuk mempromosikan kerja sama Indo-Pasifik yang lebih luas dengan melibatkan kawasan Pasifik dalam masalah sampah plastik laut,” Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, melansir laman resmi Kementerian Luar Negeri, Sabtu (17/6/2023).
Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Selandia Baru, Rachel Brooking sangat prihatin akan masalah dan kondisi laut yang disebutnya akan menjadi bom waktu.
“Laut telah menjadi tempat pembuangan semua jenis polusi, dari plastik hingga bahan kimia beracun, dan negara-negara di Indo-Pasifik berada di pusat krisis plastik laut,” ungkap Rachel.
Workshop ini menghadirkan pembicara dan peserta dari negara ASEAN dan anggota Pacific Islands Forum (PIF), termasuk dari Cook Islands dan Kiribati.
Kehadiran pembicara dan peserta dari PIF merupakan langkah awal jalinan kerja sama ASEAN-PIF.
Kegiatan yang diselenggarakan di Denpasar Bali tersebut melalui kerja sama antara Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian LHK RI dan RC3S Bali, Misi Selandia Baru ke ASEAN, dan PIF. (sdm/St)