Sebaran Kebakaran di Palu dan Penyebabnya, Haruskah Ada Alat Pemadam di Rumah Warga?

waktu baca 2 menit
Ilustrasi rumah kebakaran. (Foto: Pixabay)

LIKEIN, PALU – Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Palu menunjukkan sepanjang triwulan satu 2023, ada 57 kasus kebakaran yang terjadi di tiga wilayah yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.

Plt Kepala Damkarmat Kota Palu, Yohan Wahyudi menjelaskan, faktor pendorong terjadinya kebakaran tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti korsleting listrik hingga kebocoran gas.

“Ada berbagai macam faktor pendorong yang terjadi sepanjang tahun 2023, di antaranya korsleting listrik sebanyak 18 kejadian, kebakaran lahan atau rumput 15 kejadian, kebocoran gas 2 kejadian, kebakaran rumah 19 kejadian, dan kebakaran kendaraan sebanyak 2 kejadian,” jelasnya, Jumat (23/6/2023).

Baca Juga :   Dianggap Repot, Pengguna Bayar Parkir Pakai QRIS Di Palu Masih Minim

Kebakaran merupakan sebuah bencana yang dapat dicegah dengan berbagai cara. Peran masyarakat pun dibutuhkan untuk itu. Seperti tidak lagi membakar sampah sembarangan.

Menurut Yohan, membakar sampah sembarangan dapat memicu terjadinya kebakaran yang bisa menimbulkan kerugian harta benda hingga korban jiwa. Apalagi bila menggunakan alat yang mudah terbakar, seperti kertas, kayu, dan plastik.

Masyarakat juga diingatkan untuk berhati-hati menggunakan listrik, obat nyamuk bakar, serta kompor gas untuk meminimalisir kejadian yang tak diinginkan itu.

Untuk memudahkan masyarakat menghadapi kebakaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu, Damkarmat Kota Palu menyarankan agar menyediakan alat pemadam kebakaran modern atau alat pemadam api ringan maupun alat tradisional di rumah warga, seperti pasir dalam drum, hingga karung goni.

Baca Juga :   Israel Tembak Gas Air Mata Saat Laga Piala Palestina, FIFA Berani Tegas?

“Kebakaran adalah tanggung jawab kita bersama, oleh karena itu lebih baik mencegah sejak dini,” tandasnya. (Inul/St)

Facebook Comments Box