Perempuan di Sulawesi Tengah yang Bekerja, Mayoritas Sudah Sarjana

waktu baca 2 menit
Ilustrasi perempuan memegang toga pada hari kelulusan dari Perguruan Tinggi. (Foto: iStockphoto)

LIKEIN, PALU – Jumlah perempuan yang bekerja di Sulawesi Tengah pada tahun 2023 mencapai 192.770 orang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah, kelompok terbesar dari pekerja perempuan ini merupakan lulusan perguruan tinggi.

Menurut laporan Keadaan Pekerja Provinsi Sulawesi Tengah 2023/2024 yang dirilis BPS, terdapat 94.359 perempuan lulusan perguruan tinggi, mulai dari D1 hingga S3, yang bekerja di wilayah ini. Seluruh perempuan lulusan perguruan tinggi tersebut berprofesi sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.

Baca Juga :   Yayasan Sikola Mombine Sebut KPID Sulteng Abaikan Keterwakilan Perempuan

Di peringkat kedua, lulusan SMA tercatat sebanyak 48.106 perempuan bekerja, dengan 45.717 di antaranya menjadi buruh, karyawan atau pegawai. Sisanya, 1.268 perempuan bekerja sebagai pekerja bebas di sektor nonpertanian, dan 1.121 perempuan lainnya bekerja di sektor pertanian.

Lulusan SD menjadi kelompok ketiga terbanyak, dengan total 18.746 perempuan bekerja. Dari jumlah ini, 10.433 perempuan bekerja sebagai buruh, karyawan atau pegawai, 6.876 bekerja di sektor pertanian, dan 1.437 bekerja di sektor nonpertanian.

Jumlah pekerja perempuan lulusan SMP tercatat sebanyak 12.562 orang, di mana 10.227 bekerja sebagai buruh, karyawan atau pegawai, 1.613 di sektor pertanian, dan 722 di sektor nonpertanian.

Sementara itu, lulusan SMK yang bekerja berjumlah 12.414 orang, dengan 12.225 di antaranya bekerja sebagai buruh, karyawan atau pegawai. Sebanyak 105 perempuan lulusan SMK bekerja bebas di sektor pertanian, dan 84 lainnya di sektor nonpertanian.

Baca Juga :   Toko Kecantikan Diserbu Lantaran Promo, Perempuan di Palu Akui Mahalnya Biaya Kosmetik

Terakhir, perempuan yang tidak bersekolah atau belum tamat SD memiliki jumlah pekerja terendah, yaitu sebanyak 6.583 orang. Dari kelompok ini, 3.242 bekerja sebagai buruh, karyawan, atau pegawai, sementara 2.539 bekerja di sektor pertanian, dan 802 bekerja di sektor nonpertanian.

Data ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan, semakin besar peluang mereka bekerja dalam posisi sebagai karyawan atau pegawai di sektor formal. (Inul)

Facebook Comments Box