Migor Mahal dan Langka, Penjual Gorengan di Palu Kesulitan

waktu baca 1 menit
Salah satu pedagang gorengan di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Foto : Angel/likein.id

LIKEIN, PALU – Harga minyak goreng (migor) yang melonjak dan langka keberadaannya belakangan ini, membuat penjual gorengan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kesulitan dalam dagangkan jualannya.

Penjual Jalangkote, Suryanto (42 tahun), yang jualan di Jalan Kartini, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur, menyebut, kenaikan harga migor ini, cukup berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ia keluarkan setiap harinya.

Baca Juga :   Keliling Palu Tawari Jasa Tambal Kompor, Kakek Ini Mengaku Tiga Hari Belum ada Pelanggan

“Jalangkote yang dijual, tidak mungkin dinaikkan harganya, nanti minat pembeli bisa kurang”, sebut Suryanto kepada likein.id, Jum’at 18 Maret 2022.

Suryanto mengatakan, dalam sehari bisa menghabiskan sekitar 15 liter migor. Ia menjual jalangkote nya seharga Rp2.500 per biji.

“Kami juga hanya pedagang kecil yang mengais rejeki dari jualan jalangkote ini, tentunya besar harapan kami harga migor kembali normal seperti biasanya,” ujarnya.

Sementara itu, penjual pisang goreng, Linda (44 tahun), juga mengaku kesulitan akibat kenaikan dan langkanya migor.

“Kenaikan migor ini sudah berlangsung kurang lebih sebulan, dari harga awalnya Rp14 ribu per liter, sekarang jadi Rp19 sampai 20 ribu per liternya, ini menyulitkan kami untuk memperoleh untung dari jualan,” ucapnya.

Linda menambahkan, saat ini perekonomiannya juga lagi susah dan migor menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam hidupnya. Ia berharap, harga migor bisa normal kembali.

“Semoga harga migor bisa kembali normal lagi seperti sedia kala,” tutupnya. (CR9/Didi)

Facebook Comments Box