LIKEIN PALU- Kakek ini bekerja sebagai tukang tambal kompor. Ia mengaku saat ini, susah mencari pelanggan hingga tiga hari tak mendapatkan uang.
Namanya kakek Lahani Sawala (67 tahun). Di usia rentan, ia tetap berjuang bekerja demi menghidupi kebutuhannya sehari-hari.
Lahani menjadi tukang tambal kompor di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kakek ini menawarkan jasa dan barang dagangannya dengan menggunakan sepeda.
Ia tinggal di Jalan Guru Tua, Kabupaten Sigi, Sulteng.
Saat di wawancarai likein.id, kakek itu mengaku mulai bekerja pukul 09:00 hingga 17:00 Wita, setiap hari.
“Kecuali sakit, baru saya istrihat,” kata Lahani, di Jalan Hasanuddin, Kota Palu, Kamis 3 Februari 2022.
Kakek Lahani mengaku, sudah tiga hari tidak ada satu orang pun yang menggunakan jasa tambal kompornya.
“Sudah tiga hari keliling Palu tapi tidak ada yang mau gunakan jasaku tempetl dandam atau perbaiki sumbu kompor,” ucapnya.
Profesinya itu telah dilakoninya semenjak istri tercintanya wafat.
Rupiah yang diraih kakek ini tidak bisa dibilang besar. Namun Lahani tetap bersyukur.
Sehari, Lahani dapat meraup uang sebanyak Rp50 ribu.
“Itu sudah paling banyak. Biasa berhari-hari seperti sekarang, belum ada yang saya hasilkan,” tuturnya.
Kakek Lahani berharap, kedepan, pelanggan akan ramai menggunakan jasanya tersebut.(Cr2/Rnd)