Hilal Belum Terlihat di Sulteng, Penetapan 1 Ramadan Masih Menunggu

waktu baca 1 menit
Suasana Pemantauan Hilal di Tower di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng. Foto : Ist

LIKEIN, PALU – Penampakan Hilal guna menentukan 1 Ramadan di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih belum terlihat. Saat ini pemerintah masih menunggu pemantauan daerah lain, khususnya Barat Indonesia.

Berdasarkan hasil perhitungan agar terlihatnya bulan baik secara kasat mata maupun teropong, posisi bulan harus berada di atas posisi yang telah ditentukan oleh Malaysia, Brunei Darusalam, Indonesia, dan Singapura (Mabims).

Baca Juga :   Pilu Korban Kekerasan Seksual di Binjai; Hamil 8 Bulan, Dikeluarkan dari Sekolah dan Terusir dari Desa

Di Sulteng, Hilal belum terlihat karena masih berada di posisi yang sangat rendah sehingga banyak halangan visibilitas.

“Tinggi hilal itu batas minimalnya adalah 3 derajat, maka berdasarkan hasil hisab di desa ini hanya 1 derajat,” ucap Ustad Syarif dari lembaga Falakiyah Dolo.

Ulyas Taha, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulteng mengatakan bahwa secara teori bahwa hilal itu dapat terlihat dengan mata telanjang itu paling tidak 7 derajat diatas permukaan laut dan dengan teropong tetap tidak terlihat jika berada dibawah 3 derajat.

Baca Juga :   MotoGP di Mandalika Menjadi Perhatian Dunia

Ia juga menambahkan bahwa penentuan jatuhnya Ramadan masih menunggu hasil pengamatan dari seluruh Indonesia.

“Maka kita mendengarkan saja pengumuman dalam rapat isbat yang akan dilaksanakan oleh kementrian agama dan seluruh perwakilan Ormas Islam di Jakarta,” ucap Ulyas. (Qadri).

Facebook Comments Box