ChatGPT Dipakai Buat Skripsi, Jokowi: Tak Ada Gunanya Nilai 10 Kalau Moralnya Nol

waktu baca 1 menit
Tangkapan layar saat Presiden Joko Widodo hadir dalam Muktamar ke-XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Deli Serdang, Medan. (Dok: YouTube Sekretariat Presiden)

LIKEIN, MEDAN – Presiden Joko Widodo menyebut teknologi kecerdasan buatan ChatGPT berisiko semakin menurunkan moral mahasiswa.

Hal itu disebabkan karena ChatGPT dapat melakukan berbagai perintah manusia, seperti analisis, menyiapkan materi, hingga mengerjakan skripsi.

Jokowi mengatakan nilai dan prestasi memuaskan yang didapat di sekolah atau kampus tidak ada gunanya apabila tidak diikuti dengan moral dan budi pekerti yang baik.

Baca Juga :   Ketahui Tujuh Kendaraan Prioritas Wajib Didahulukan

“Kita tanya apa pun dia (ChatGPT) bisa jawab, bisa disuruh melakukan analisis bisa, ngerjain tugas, ngerjain makalah, ngerjain skripsi, dia bisa. Tapi tidak ada gunanya nilai sekolah 10, kalau moralnya nol, kalau budi pekertinya tidak baik,” kata Jokowi dalam pembukaan Muktamar ke-XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Deli Serdang, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (19/8/2023).

Untuk itu, generasi muda diharapkan dapat memanfaatkan teknologi dengan mempelajari, menguasai dan mengembangkannya tanpa menurunkan nilai-nilai moral. Terlebih disrupsi teknologi saat ini membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh pada era digital.

Baca Juga :   PMI Sulteng : Target Darah Belum Capai, Masyarakat Minim Kesadaran

Berdasarkan laporan UBS pada Januari 2023, tercatat sekitar 13 juta pengguna mengakses ChatGPT dalam sehari dan memiliki pengunjung bulanan di angka lebih dari 1,5 miliar.

GhatGPT merupakan layanan yang bertumbuh dengan cepat sepanjang sejarah internet bahkan masuk dalam jajaran ‘Top 20’ website terpopuler di dunia. (Inul/St)

Facebook Comments Box