Faperta Untad Sukses Kembangkan 5 Varietas Sorgum Gantikan Beras

waktu baca 2 menit
Kepala Laboratorium Terpadu Universitas Tadulako, Dr.Sc.agr. Ir. Henry Novero Barus, M.Sc. Foto : Sadam/Likein.id

LIKEIN, PALU – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) Palu berhasil menyelesaikan penelitian 5 varietas tanaman Sorgum.

Kelima Varietas benih sorgum itu adalah Varietas 1 (V1) Ganda Bura, V2 Lokal Lombok Timur, V3 Numbu, V4 Bioguma dan V5 Super 1.

Akademisi Faperta Untad, Henry Novero Barus selaku penginisiasi penelitian mengungkapkan kondisi cuaca di wilayah Kota Palu sangat baik untuk pertumbuhan tanaman sorgum dari berbagai varietas yang ditelitinya.

Cuaca di wilayah lembah Palu kata dia, sangat unik karena memiliki panas yang gersang namun memiliki curah hujan yang cukup tinggi sekitar 875 mm pertahunnya.

Baca Juga :   Pemda Parimo Hapus Ketetapan Pajak Bagi Warga Terdampak Banjir di Torue

Hal ini sangat bagus untuk 5 varietas menyerap nutrisi dari sumber hujan, terlebih tanaman sorgum juga sangat cocok tumbuh dengan sinar matahari yang cukup.

Selain kondisi cuaca di lembah Palu yang baik, penanaman tersebut berhasil panen dengan jumlah gabah yang signifikan didukung pupuk NPK sebagai nutrisi tambahan.

“Kita punya alat pengukur cuaca, menariknya curah hujan Palu lebih meningkat dibandingkan pada tahun 70-an yang hanya berkisar 500 mm pertahunnya,” ujarnya ditemui Likein.id Kamis, 2 Februari 2023.

Kata Henry apabila dilakukan pengembangan secara massal di wilayah Palu dan sekitarnya, tentu akan menyumbang cadangan pangan nasional Indonesia yang bersumber dari tanaman sorgum.

Baca Juga :   Okupansi Hotel di Palu Diprediksi Akan Menurun Awal 2022

Setelah sukses melakukan pengembangbiakan sorgum yang diproyeksikan untuk ketahanan pangan, Henry mengaku akan melanjutkan penelitian ke tahap selanjutnya.

Rencananya Ia akan mengolah biji sorgum yang telah panen untuk mengubah tampilan sorgum layaknya butiran beras, dan siap untuk di masak sebagaimana mengolah beras.

“Namun yang perlu diketahui apakah sorgum akan diterima masyarakat luas atau tidak, karena masyarakat di Indonesia lebih sering mengkonsumsi nasi ketimbang sorgum,” kata Henry.

Diketahui, sebagian masyarakat telah memanfaatkan sorgum sejak dulu. Kini tanaman sorgum memiliki potensi besar sebagai cadangan pangan serta memiliki nilai jual. (Sadam/Kn)

Facebook Comments Box