Peringatan Hari Anti Tambang di Sulteng Menuntut Prioritaskan Lingkungan

waktu baca 2 menit
Ratusan massa yang tergabung dalam forum HATAM 2024 menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sulteng, pada Rabu (29/5/2024). (Foto: Nasrullah/Likein.id)

LIKEIN, PALU – Peringatan Hari Anti Tambang 2024 di Sulawesi Tengah ditandai dengan aksi demonstrasi yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai LSM dan komunitas yang tergabung dalam HATAM 2024 pada Rabu (29/5/2024) di depan Kantor Gubernur Sulteng.

Kelompok seperti JATAM Nasional, JATAM Sulteng, Jatam Kaltim, WALHI Sulteng, Econesia, KontraS, YLBHI, Rasera Project, dan komunitas lainnya turut serta dalam demonstrasi ini.

Baca Juga :   Yayasan Sikola Mombine Sebut KPID Sulteng Abaikan Keterwakilan Perempuan

Tidak hanya di Sulteng, aksi peringatan Hari Anti Tambang juga dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Aulia, salah satu peserta, menyatakan bahwa Hari Anti Tambang menjadi wadah untuk menyuarakan kekecewaan terhadap kebijakan industri tambang di Indonesia.

“Peringatan Hari Anti Tambang adalah wadah bagi rakyat untuk menyuarakan kekecewaan terhadap kebijakan industri tambang di Indonesia yang telah berlangsung selama dua periode rezim Presiden Jokowi,” kata Aulia kepada Likein.id, Rabu (29/5/2024).

Selain itu, demonstrasi ini menghadirkan perwakilan dari masyarakat yang merasakan dampak negatif dari aktivitas pertambangan di berbagai wilayah Indonesia.

“Ada partisipasi dari masyarakat Dairi, masyarakat Porong, warga Trenggalek, warga Kutai Kartanegara, warga Halmahera, Torobulu, dan masyarakat Morowali serta Morowali Utara,” sebut Aulia.

Baca Juga :   Tenang.. Stok Beras di Bulog untuk Kota Palu Aman Hingga Lebaran

Meskipun tanpa respons langsung dari pihak gubernur, para peserta demonstrasi sepakat untuk terus memperjuangkan isu lingkungan dalam aksi serupa.

Aulia berharap pemerintah dapat mengambil peran aktif dalam menghentikan aktivitas pertambangan yang merusak lingkungan.

“Tidak semua bergantung pada pertambangan, dan kedaulatan masyarakat harus diprioritaskan oleh pemimpin-pemimpin yang akan datang, karena kemauan rakyat harus menjadi panduan,” tandasnya. (Nasrullah)

Facebook Comments Box
redaksi
Reporter