Sulteng Jadi Sentral Peringatan Hari Anti Tambang 2024, Apa Isu yang Disoroti?

waktu baca 1 menit
Pegiat lingkungan di Kota Palu dengan lukisan bertema lingkungan di area JCC. (Foto: Nasrullah/ likein.id)

LIKEIN, PALU – Hari Anti Tambang (HANTAM) yang jatuh setiap 26 Mei diperingati pula di Kota Palu.

Tahun ini Sulawesi Tengah menjadi titik sentral peringatan Hari Anti Tambang (HANTAM) 2024 dengan mengusung tema ‘Lawan Kolonialisme Industri Ekstraktif, Galang Kerja Sama Lawan Rezim Ekstraksi’.

Peringatan digelar di Jodjokodi Convention Center (JCC) Kota Palu hingga 30 Mei. Berbagai diskusi seputar IKN dan industri nikel dari warga yang terdampak akan mengisi rangkaian aksi peringatan itu.

Baca Juga :   NSL Jaring Aspirasi di Donggala, Warga Dominan Usulkan Perbaikan Infrastruktur

“Yang kami harapkan lewat kegiatan ini bisa terbangunnya solidaritas ketika ada rakyat yang menolak tambang,” jelas Taufik, Koordinator Eksekutif JATAM Sulteng.

Di Sulteng sendiri dua isu yang disorot yakni Ibu Kota Nusantara dan Industri Nikel. Pasalnya kedua isu ini berdampak langsung kepada masyarakat Sulawesi Tengah.

Berbagai hiburan dari pegiat seni antara lain Tardigrada, Pedati, Culture Project, Ipang Tobaraka, dan berbagai pegiat seni lainnya akan turut mengisi kegiatan tersebut.

Hari Anti Tambang (HATAM) ditujukan sebagai momentum mengenang kejadian meluapnya lumpur saat Lapindo Brantas Inc. hendak mengebor minyak di Sidoarjo, Jawa Timur. 

Baca Juga :   Karena Sabu, Satu Wanita di Sigi Diamankan Polisi

Tragedi kemudian didiskusikan dan diterbitkan mandat oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) lewat forum Pertemuan Nasional JATAM pada 2010 silam. Setahun setelahnya, Hari Anti Tambang mulai diperkenalkan ke publik dengan melibatkan berbagai LSM pegiat lingkungan lainnya. (Nasrullah/ Santo)

Facebook Comments Box