Dari Persiapan Akhir Pencanangan ‘Sulteng Negeri Seribu Megalit’, Dua Menteri Dijadwalkan Hadir

waktu baca 2 menit
Wagub Sulteng, Ma'mun Amin saat memimpin rapat akhir persiapan pencanangan 'Sulteng Negeri Seribu Megalit', Kamis (5/9/2023). (Foto: Diskominfo Sulteng).

LIKEIN, PALU – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno direncanakan hadir dalam pencanangan ‘Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit’ di Poso pada 10 Oktober nanti.

Berbagai persiapan terus dilakukan Pemprov Sulteng jelang agenda tersebut. Pada Kamis (5/9/2023) digelar rapat persiapan akhir di ruang Polibu Kantor Gubernur yang dipimpin Wagub Sulteng, Ma’mun Amir.

Rapat itu membahas teknis acara termasuk rencananya kehadiran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno.

Baca Juga :   Dinkes Sulteng Sebut Nyamuk Jadi Penyebab Kaki Gajah

Rencananya Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura bersama Ketua TP-PKK Sulteng, Vera Rompas Mastura akan menaiki helikopter ke lokasi pencanangan. Setelah itu gubernur menuju ke Tentena untuk membuka Festival Danau Poso (FDP).

Dalam laporannya, Kadis Pariwisata Poso mewakili Pemda Poso menyampaikan bahwa berkaitan dengan pencanangan, pemerintah daerah kabupaten Poso telah melakukan beberapa persiapan di antaranya, penyiapan lokasi pendaratan helikopter, menyiapkan air bersih, menyiapkan tempat kerajinan dan kuliner, bahkan telah menyiapkan 800 orang masyarakat lokal untuk menghadiri pembukaan dengan mengenakan pakaian adat Lore.

“Setelah ‘Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit’ akan berlanjut dengan Festival Danau Poso yang akan dilaksanakan sore hari.” Kadis Pariwisata Poso, Yusak Mentara menjelaskan.

Baca Juga :   'Road to Fornas' dan Kesiapan KORMI Sulteng Jelang FORNAS VII Jawa Barat

Sementara itu Wagub Sulteng, Ma’mun Amir meminta semua pihak terus berkoordinasi dan saling membantu untuk meminimalisasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pencanangan pada 10 Oktober 2023.

Terakhir Wagub mengingatkan kepada seluruh pengunjung, panitia, dan pihak terkait lainnya untuk menghargai nilai-nilai kearifan lokal, sebab di wilayah Tampo Lore masih berlaku hukum adat, misalnya dilarang berbicara sembarangan.

Turut hadir dalam rapat itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, Danrem 132 Tadulako, Kapolda, dan Kadis Pariwisata Kabupaten Poso serta pihak ivent organizer. (Santo)

Facebook Comments Box