Menu

Mode Gelap

Health

Dinkes Sulteng Sebut Nyamuk Jadi Penyebab Kaki Gajah


					Pengelola program filariasis Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Lucly Rondonuwu. Foto : Anisa/likein.id Perbesar

Pengelola program filariasis Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Lucly Rondonuwu. Foto : Anisa/likein.id

LIKEIN, PALU – Pengelola Program Filariasis Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tengah, Lucky Rondonuwu, menyebut, nyamuk adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit kaki gajah.

Ia mengatakan, kaki gajah disebabkan oleh sejenis cacing yang pindah dari seorang penderita ke orang lain dan itu membutuhkan perantara, salah satunya adalah nyamuk.

“Saya berikan satu contoh, misalnya penderita kaki gajah dan orang normal, yang penderita kaki gajah digigit nyamuk, jadi kuman-kuman dari yang sakit tadi dihisap sama nyamuk dan sewaktu-waktu dia terbang, sehingga menggigit orang sehat dan suatu proses menggigit kuman yang sebelumnya dari penderita itu, masuk ke tubuh orang sehat dan begitulah seterusnya penularan kaki gajah pada orang sehat,” kata Lucky.

Penyakit kaki gajah ini juga tidak mengenal usia, hanya tergantung digigit nyamuk atau tidak dan proses penggigitannya juga butuh waktu.

“Banyak gigitan baru, itu bisa tertular bukan hanya satu, dua, gigitan terus dia langsung tertular, karena prosesnya juga lumayan lama,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, pencegahan yang bisa dilakukan agar seseorang tidak terserang penyakit kaki gajah, adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih (PHBS).

Pada PHBS tercantum 10 hal yang perlu dilakukan, untuk pencegahan yang paling bagus, menyangkut kebersihan lingkungan dan perorangan.

“Karena ini kan berhubung dengan nyamuk, kemudian pola hidup yang misalnya orang itu tinggal di daerah yang nyamuknya banyak, mungkin tidurnya itu perlu pakai kelambu atau dibantu dengan obat-obat nyamuk,” jelasnya.

Sasaran utama untuk obat pencegahan massal di desa, dimulai dari umur dua sampai 70 tahun.

Kriteria yang tidak diberi obat pencegahan, antara lain ibu hamil dan orang sakit berat.

Ia menambahkan, bukan hanya nyamuk yang perlu dibersihkan, tetapi lingkungan dan rawa-rawa sekitar, sehingga menghambat proses berkembangnya nyamuk dan cacing.

“Orang yang sudah sakit kaki gajah diobati supaya dia tidak menjadi sumber penyakit bagi orang lain, kemudian daerah atau desa yang ada pasien kaki gajah, perlu minum obat pencegahan,” tandasnya.

Untuk mengurangi penularannya, minimal 85 persen penduduk yang jadi sasaran itu harus minum obat pencegahan, agar rantai penyebaran kaki gajah dapat dicegah. (CR2/Didi)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ikrar Moderasi Beragama Pemuda Kota Palu untuk Jalan Harmoni Nusantara

3 Desember 2023 - 15:02

IPM Sulawesi Tengah Tahun 2023 Naik 0,92 Persen, Harapan Hidup Jadi Lebih Panjang

2 Desember 2023 - 13:49

Segera Tukar, Uang Koin Rp500 dan Rp1000 Tahun Emisi 90-an Kini Tidak Berlaku Lagi

1 Desember 2023 - 18:19

Pemilu 2024 dan Wujud Eksistensi Masyarakat Adat Dengan Memilih

30 November 2023 - 23:25

Ancang-Ancang Bantuan Pangan Bulan Desember, Bulog Sulteng Siapkan 2.400 Ton Beras

30 November 2023 - 21:56

Sah! Inilah Daftar UMK 2024 di Sulteng, Morowali Utara Melejit Hingga Rp3,6 Juta

30 November 2023 - 11:25

Trending di Story