Tanggal Idul Fitri Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda, Ini Imbauan Kemenag Palu

waktu baca 2 menit
Kepala Kanwil Kemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu. (Foto: Inul/Likein.id)

LIKEIN, PALU – Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah diperkirakan bakal jatuh pada hari dan tanggal yang berbeda, baik dari Muhammadiyah maupun Pemerintah.

Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu, Nasruddin L. Midu mengimbau masyarakat muslim untuk menjaga toleransi internal umat islam karena adanya perbedaan tersebut.

“Banyak sekali yang harus kita imbau kepada masyarakat, pertama wajib umat islam menjaga toleransi internal umat islam karena di Ramadan ini dimungkinkan hari raya 2 kali,” katanya, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga :   Mahasiswa UMM Ciptakan Sepeda Listrik Tenaga Surya

Di Indonesia, perbedaan perayaan hari raya Idul Fitri memang sudah menjadi hal yang lumrah. Menurut laman resmi Kemenag RI, perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut terjadi lantaran adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath).

Dari sisi Pemerintah melalui Kemenag RI saat ini belum menetapkan kapan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023. Sama sepeti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah menentukan waktu lebaran berdasarkan pada hasil sidang isbat yang digelar menjelang Syawal atau tepatnya pada 29 Ramadan.

Sedangkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Penetapan ini berdasarkan hasil sidang isbat Ramadan yang diumumkan pada Februari lalu.

Baca Juga :   MUI Palu: Hewan Qurban PMK Berat Tidak Sah Disembelih

Nasruddin menuturkan, perbedaan perayaan hari raya tersebut merupakan hikmah bagaimana mempersatukan umat muslim bahwa perbedaan hilafiah itu bukan hal yang prinsipil.

Ia turut mengimbau kepada masyarakat Kota Palu apabila ingin melaksanakan takbir keliling untuk melapor kepada pihak keamanan agar dapat mengawal kegiatan takbir keliling tersebut. (Inul/Kn)

Facebook Comments Box