Nasib Tukang Becak Kota Palu di Tengah Makin Banyaknya Pilihan Transportasi
LIKEIN, PALU – Becak merupakan moda transportasi alternatif yang pernah eksis di zamannya. Di saat bermunculannya kendaraan umum lainnya, masih ada beberapa orang yang setia mengayuh becak sebagai mata pencarian.
Becak adalah kendaraan yang pernah menjadi pilihan banyak warga untuk bepergian. Pasar dan gang-gang dulu menjadi tempatnya mangkal menunggu penumpang.
Tapi seiring kemajuan zaman becak lambat laun sepi peminat. Pilihan transportasi kini makin banyak.
Namun kendaraan yang dikayuh layaknya sepeda itu tetap bertahan dan masih dijumpai di Kota Palu meski tidak lagi banyak seperti dulu.
Seorang tukang becak yang mangkal di salah satu pasar tradisional Kota Palu, Irwan (40 th) menuturkan, animo masyarakat naik becak sudah semakin jarang bahkan di bulan Ramadan sekalipun.
“Iya, bulan puasa masih jarang orang naik becak. Bukan jarang apanya, sudah banyak motor,” Irwan mengatakan, Kamis, 23 Maret 2023.
Irwan sendiri telah menggeluti pekerjaan sebagai tukang becak sejak tahun 2000. Selama puluhan tahun ini, Irwan menggunakan becak pribadi untuk mengangkut orang ke pasar.
Ia mulai menarik becak dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA setiap hari.
Sekali tempuh, Irwan menetapkan harga sebesar Rp10 ribu per orang. Dalam sehari, biasanya ia mendapatkan pendapatan di kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Irwan berharap pemerintah bisa memberi bantuan kepada tukang becak sesuai yang telah dijanjikan.
Irwan bilang tukang becak di Palu pernah dijanjikan bantuan dana sebesar Rp2 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palu. Namun hingga saat ini, kata Irwan, bantuan tersebut tidak pernah sampai. Hanya berupa pembuatan ATM semata tanpa dana yang dijanjikan. (Inul/St)