Pembangunan Jembatan IV Palu, akan Sisakan Lahan Untuk Situs Sejarah

waktu baca 2 menit
Bekas Jembatan IV Palu. jalan Rajamoili, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur. Foto : Likein.id

LIKEIN, PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, mengungkapkan, dalam pembangunan jembatan IV yang berlokasi di Jalan Raja Moili, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, akan menyisahkan lahan untuk situs sejarah.

Adapun, untuk peletakan batu pertama pembangunan Jembatan IV dengan pembebasan lahan di wilayah lere untuk situs sejarah, yang akan dilaksanakan pada Rabu 20 Juli 2022.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengatakan, pembangunan akan di lakukan pada lokasi yang sama, namun tidak akan membongkar bekas jembatan di area lere karena akan dijadikan situs sejarah kebencanaan.

Baca Juga :   Ini Fitur Baru Telegram Untuk Android dan iOS

“Kalau yang disisi timur itu pada posisi yang sama, hanya yang bergeser di posisi lere, makanya disisi lere itu ada pembebasan yang dilakukan pemkot,” ungkapnya kepada Likein.id, pada Senin 18 Juli 2022.

“Untuk posisi dilere ada yang kita pertahankan untuk jadi memorial wall,” sambungnya.

Hadianto menuturkan, setelah pembangunan jembatan di jalankan, Pemkot akan mengerjakan elevated road atau jalan pengganti yang berfungsi sebagai tanggul laut.

“Setelah pembangunan jembatan, on progres pembangunan jembatan, pemerintah juga akan mengerjakan elevated road,” tuturnya

“Elevated road itu jalan pengganti, kalau sekarang elevated road ini tingginya 6 meter dia juga berfungsi sebagai sea woll sebagai tanggul laut,” tambah Hadianto.

Ia menjelaskan, untuk target waktu pengerjaan Jembatan tersebut bukan bagian dari Pemkot, melainkan itu akan menjadi urusan kontraktor.

“Kalo target penyelesaian itu pertama pekerjaan itu kan bukan dilakukan oleh pemkot, itu dilakukan lewat kontraktor,” jelasnya.

Hadianto menambahkan, agar pembangunan Jembatan IV dapat berjalan dengan baik agar dapat membantu ruang jalan bagi masyarakat dan tetap akan menjadi ikon Kota Palu.

“Tetap pada prinsip, semoga jembatan ini tetap menjadi ikon Palu, semoga bisa berjalan dengan baik, masyarakat juga mendukung dengan baik, agar apa yang kita harapkan ini dapat membantu ruang jalan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Ainun/Fadhila)

Facebook Comments Box