Erick Thohir Bilang Ada Sembilan Jenis Pekerjaan Bakal Lenyap dan Diminati di Tahun 2030

waktu baca 2 menit
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto : Instagram @kementerianbumn / tangkapan layar

LIKEIN, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI), Erick Thohir, bilang terdapat sembilan jenis pekerjaan yang bakal lenyap dan diminati pada tahun 2030 mendatang.

Dilansir dari Kanal Youtube Pensil Puntung, penyampaian Erick Thohir belum lama ini bahwa sembilan pekerjaan yang akan hilang 2030 mendatang.

“Pekerjaan yang akan hilang, antara lain, tenaga jasa penyiapan makanan, tenaga administrasi perkantoran, tenaga jasa transportasi, tenaga produksi manufaktur non-auto,” ujarnya, Rabu 22 Juni 2022.

“Construction and extraction, tradisional farming fishing and forestry, sales and related field, social media manager dan Jasa pengamanan,” lanjut Erick.

Ia menuturkan, masifnya digitalisasi menyasar hampir semua lini sektor sehingga ke sembilan pekerjaan tersebut diprediksi akan lenyap.

“Riset di Negara berkembang seperti Amerika, Australia bahkan Jerman mengungkapkan semua pekerjaan itu tidak akan tumbuh melainkan akan hilang 6,1 juta, data ini dikeluarkan oleh Amerika,” tuturnya.

Erick menjelaskan, Sekitar 17 Juta pekerjaan baru dibutuhkan berdasarkan teknologi.

“Semua akan serba teknologi mulai pendidikan, agriculture pertanian dan pertambangan, kita akan launching 5G mining pertambangan 5G di PT Freeport dua bulan mendatang pertama di Asia Tenggara,” jelasnya.

Menteri Erick, menjabarkan kebutuhan talent di masa depan akan menghiasi Indonesia dan menggantikan sembilan pekerjaan itu.

“Kebutuhan Talent tersebut yakni, Data scientist dan analyst, Artificial intelligence expert, Software dan game developer, Analis big data, Block chain developer, Market research, Digital marketing, Biotechnology, dan Digital content atau,” pungkasnya

Ia menambahkan, pada saat ini adalah era digital melihat Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga selaras dengan pertumbuhan ekonomi menjadikan pembangunan infrastruktur berkembang.

“Inilah era tersebut kita mampu membentuk ekonomi berbasis pengetahuan sehingga pertumbuhannya berdasarkan kapabilitas orangnya,” tutupnya.(Sadam/Fadhila)

Facebook Comments Box