Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihapus dari Wilayahnya, Kenapa?

waktu baca 2 menit
Warga Suku Baduy Provinsi Banten. (Foto: Shutterstock)

LIKEIN, BANTEN – Upaya pemerintah meratakan akses internet di wilayah Indonesia rupanya tidak selalu diterima masyarakat, seperti yang terjadi di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Warga Suku Baduy di Desa Kanekes meminta sinyal internet di wilayahnya untuk dihapuskan. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin Lembaga Adat Baduy di Desa Kanekes melalui surat yang ditandatangani oleh Kepala Desa Saija dan dilayangkan ke Bupati Lebak.

Baca Juga :   25 SMA di Sulteng Berkompetisi Dalam Turnamen Man 2 Cup Futsal

Mengutip Kompas.com, ada dua poin permohonan yang tercantum dalam surat tersebut.

Poin pertama memuat permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower) agar tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).

Lalu poin kedua berisi permohonan untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

Kepala Desa Kanekes, Saija mengatakan, surat permohonan itu dilayangkan ke pemerintah setelah melalui musyawarah antarbarisan Kolot di Baduy.

Baca Juga :   Perangi Hoaks, AMSI Sulteng Gelar Pelatihan Literasi Berita Bagi Puluhan Jurnalis Sulteng

“Keberadaan sinyal internet terutama di wilayah Baduy Dalam membawa dampak negatif,” kata Saija dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

Menurut Saija hal itu terjadi lantaran keberadaan sinyal internet mengakibatkan generasi penerus di Baduy dengan mudah mengakses berbagai aplikasi dan konten tidak mendidik yang bertentangan dengan adat. (Inul/St)

Facebook Comments Box