Cina Tolak Permintaan Rusia

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Pesawat. Foto : Pixabay.com

LIKEIN, PALU – Pejabat Pemerintah Rusia menyebutkan Cina menolak permintaan untuk membantu memasok suku cadang pesawat atau onderdil maskapai penerbangan di Rusia.

Hal ini terjadi lantaran pemasok utama suku cadang dunia seperti Boeing dan Airbus telah menghentikan pasokan komponennya ke negara tersebut.

Dikutip dari laman Interfax, aksi korporasi kedua perusahaan maskapai dunia menghentikan pasokannya ke Rusia lantaran invasi besar-besaran yang dilakukan ke Ukraina sejak Kamis 10 Maret lalu.

Saat ini, sektor penerbangan Rusia semakin tertekan oleh sanksi negara negara Barat. Kementerian Luar Negeri Rusia telah memperingatkan bahwa keselamatan penerbangan penumpang berada dalam ancaman akibat terbatasnya pasokan suku cadang.

Baca Juga :   Waspada Pencurian, Kapolres Palu Imbau Pemudik Tinggalkan Rumah Dalam Kondisi Aman

Pejabat Rosaviatsia, otoritas penerbangan federal Rusia, Valery Kudinov mengatakan negaranya masih akan tetap mencari peluang untuk mendapatkan suku cadang dari negara negara lain termasuk Turki dan India.

Ia juga mengatakan perusahaan-perusahaan Rusia mendaftarkan pesawat mereka ke luar negeri usai Rusia dijatuhi sanksi AS dan Uni Eropa dalam bidang penerbangan.

Mereka berharap pesawat yang terdaftar di luar negeri tersebut mengharapkan dapat dikembalikan ke perusahaan leasing.

Secara terpisah, Pemerintah Rusia telah merancang undang-undang yang menunjukkan bahwa mereka tengah berencana untuk memerintahkan maskapai penerbangan domestik untuk menyewa pesawat dalam bentuk mata uang rubel.

Tak hanya itu, aturan tersebut juga dapat melarang maskapai penerbangan untuk mengembalikan pesawat ke perusahaan asing jika sewa dibatalkan.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Kanada telah melarang maskapai penerbangan Rusia melintas di langit mereka. Akibatnya, produsen pesawat asal AS Boeing juga menghentikan sementara operasionalnya di negara tersebut.

Baca Juga :   Akhirnya, Twitter Jadi Milik Elon Musk

Tak ketinggalan, Airbus, produsen pesawat asal Prancis, juga menghentikan pasokan suku cadang dan perbaikan pesawat besutan mereka.

Pejabat otoritas penerbangan Rusia Rosaviatsia, Valery Kudinov, mengatakan bahwa Moksow akan mencari peluang untuk mendapatkan suku cadang dari negara-negara lain.

“Termasuk Turki dan India setelah upaya gagal untuk mendapatkannya dari Cina,” ujarnya yang bertanggung jawab untuk menjaga kelaikan udara pesawat dikutip dari Reuters.

Belum diketahui alasan Cina melakukan itu kepada Rusia. Negeri Xi Jinping belum memberi konfirmasi.(Fadhila)

Facebook Comments Box