LIKEIN, CHINA – China semakin gemar menggunakan robot sebagai pekerja pabrik, hingga menciptakan lebih dari 243 ribu unit robot di tahun ini.
Melansir dari TechSpot, jumlah tersebut berhasil menjadikan China sebagai negara dengan robot pabrik terbanyak di duni
Tujuan China mengadakan robot pabrik besar-besaran merupakan respon terhadap angkatan buruh yang mulai menua serta perlambatan tingkat kelahiran dan kenaikan upah.
“Mereka dinilai tak lagi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” tulis TechSpot dilaman resminya yang dikutip Likein.id, Rabu, 21 September 2022.
Diketahui, jumlah buruh di China tercatat mencapai 147 juta orang, turun 12 juta orang dibanding tahun 2012.
Dengan adanya otomatisasi di lini produksi, China berharap dapat meningkatkan produktivitas pekerja mereka yang tersisa.
Sementara, menurut data dari Conference Board, produktivitas di antara pekerja China memang jauh di bawah rata-rata global. Output karyawan per jam yang bekerja di China sekitar seperempat rata-rata negara G7 termasuk Jerman, Jepang dan AS tahun lalu.
Pertumbuhan produktivitas juga melambat, dari rata-rata tahunan sembilan persen antara tahun 2000 dan 2010 menjadi hanya 7,4 persen selama dekade terakhir.
Sehingga pengadaan robot pada pabrik menjadi pilihan yang tepat bagi China. Setidaknya hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Ekonom di Fathom Consulting di London, Andrew Harris.
“China tidak bisa menunggu sampai kehabisan orang untuk menanganinya. Dengan menambahkan lebih banyak robot ke dalam persamaan akan memungkinkan pabrik-pabrik di China melakukan pekerjaan yang lebih tepat daripada yang bisa dilakukan kebanyakan manusia,” ucap Andrew. (Inul)
