Menu

Mode Gelap

Tekno

Wah, Jutaan Pengguna Internet di Sulteng Hobi Main Medsos Hingga Game Online


					Ilustrasi. Foto : Pixabay Perbesar

Ilustrasi. Foto : Pixabay

LIKEIN, PALU – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), merilis sebuah profil internet Indonesia 2022 yang berisi beragam survei, di antaranya survei penggunaan internet berdasarkan provinsi.

APJII menyebut, pada Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tercatat sebanyak 77,3 persen pengguna internet dari total 3,021.879 jiwa. Artinya, ada sekitar 2,3 juta penduduk Sulteng yang terkoneksi dengan internet.

Dari 2,3 juta tersebut diungkapkan bahwa sebagian besar yakni 3,18 persen penduduk Sulteng menggunakan internet untuk keperluan mengakses media sosial, termasuk Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, Twitter, dan lainnya.

Sementara 3,12 persen memilih untuk dapat mengakses layanan publik dan 2,94 persen memilih untuk dapat melakukan transaksi online.

“3,16 persen memilih untuk dapat bekerja atau bersekolah dari rumah,” ungkap ketua APJII, Muhammad Arif, dalam keterangan yang diterima Likein.id, Minggu, 25 September 2022.

APJII menyampaikan, 3,12 persen memilih untuk dapat mengakses informasi atau berita, lalu 2,85 persen memilih untuk dapat mengakses konten hiburan, seperti game online, tv, radio hingga video.

Baca Juga :   Data Ini yang Membuat Kemenkes Larang Penjualan Rokok Ketengan

Selanjutnya 2,92 persen memilih untuk dapat mengakses layanan keuangan, 2,94 persen memilih untuk dapat mengakses transportasi online dan 3,06 persen memilih untuk dapat menggunakan email.

APJII menambahkan, di antara banyak pengguna internet, terdapat pula 2,74 persen masyarakat Sulteng yang tidak menggunakannya dengan alasan karena tak memiliki komputer atau ponsel yang bisa terhubung ke jaringan internet.

Sementara 2,66 persen penduduk lainnya tidak menggunakan internet karena tidak tahu bagaimana cara menggunakan perangkat yang dapat terkoneksi dengan internet.

Baca Juga :   Cerita Rendy Jual Aneka Susu Kedelai Kaya Manfaat Walau Masih Sepi Peminat

2,33 persen mengaku bahwa memiliki kuota terlalu mahal, berbeda dengan 2,21 persen yang mengatakan di wilayah tempat tinggalnya tidak terdapat sambungan Internet.

Terakhir, APJII mengungkap, bahwa 2,16 persen penduduk merasa tidak aman bila menggunakan internet. (Inul)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 125 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Momen Perkuat Hubungan Konsumen Dengan PT Bosowa Berlian Motor dalam ‘Fuso Gathering 2023’

25 Februari 2023 - 16:12

Instagram dan Facebook Rilis Fitur Centang Biru Berbayar Perbulan, Tertarik Coba?

20 Februari 2023 - 14:54

Perbedaan KTP Digital dan e-KTP, Tak Ada Lagi Dokumen yang Difotocopy

13 Februari 2023 - 21:27

Ditjen Dukcapil Target 25 Persen Warga RI Bisa Akses KTP Digital

13 Februari 2023 - 10:34

Si ‘SRI’ dan Cerita Sukses Petani Dampingan PT Vale di Morowali

12 Februari 2023 - 04:05

Upaya Menekan Emisi Dalam Proyek Nikel PT Vale di Morowali

11 Februari 2023 - 00:52

Trending di Story