Di Sulsel, PLTU Gunakan Tongkol Jagung Untuk Kurangi Emisi Karbon

waktu baca 1 menit
PLTU Punagaya. Foto: @pltupunagaya / instagram

LIKEIN, JENEPONTO – Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan campuran tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif guna kurangi emisi karbon.

Dilansir dari instagram resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan @djpprkemenkeu, PLTU Punagaya yang di dirikan di Desa Punagaya, Kec Bangkala, Kab Jeneponto, Sulsel memiliki kapasitas 200 Megawatt.

Baca Juga :   Cegah Bentrok Susulan di Sorong, Polri Rangkul Tokoh Agama Hingga Adat

“Berkapasitas 2×100 Megawatt,” tulis djpprkemenkeu pada Sabtu, 4 Juni 2022.

Selain berkapasitas besar, ternyata dalam proses pembakaran untuk membangkitkan listrik, tongkol jagung juga digunakan sebagai bahan tambahan.

“Menerapkan co-firing, memanfaatkan limbah domestik berupa tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif campuran batubara,” katanya.

Katanya, dengan penggunaan tongkol jagung sebagai bahan bakar tambahan batu bara, polusi yang dihasilkan bisa berkurang.

“Penurunan nilai emisi karbon hingga 121.869 CO² dalam setahun (2020-2021) sehingga lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Adapun sumber pembiayaan PLTU berasal dari pinjaman dengan nilai $240 juta US.

“Sumber pembiayaan melalui pinjaman CEXIM Bank nilai komitmen USD 240,983,647,” tangkasnya. (Qadri/Kn).

Facebook Comments Box