WBP Lapas Luwuk Latihan Pengelasan, Dapat Sertifikat, Jadi Peluang Usaha Saat Bebas

waktu baca 2 menit
Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk, berlatih keterampilan pengelasan bersertifikat, Senin (25/06/2024). Foto: Kemenkumham Sulteng

LIKEIN, BANGGAI – Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk, berlatih keterampilan pengelasan bersertifikat, Senin (25/06/2024).

Kegiatan pelatihan tersebut merupakan kerjasama pihak Lapas Kelas IIB Luwuk bersama Dinas ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kab. Banggai untuk melatih meningkatkan kapabilitas WBP.

Kepala Lapas Luwuk, Efendi Wahyudi mengatakan sekitar 20 WBP mengikuti pelatihan bersertifikat tersebut. Hal itu merupakan salah satu wujud keseriusan jajaran Pemasyarakatan Kemenkumham Sulteng dalam menyiapkan seluruh WBP menjadi manusia yang mandiri ketika telah bebas nanti.

“Harapannya setelah kegiatan ini, warga binaan dapat memiliki keterampilan utamanya dalam hal pengelasan sehingga nantinya mudah mendapatkan pekerjaan dan tidak lagi mengulangi kejahatan serupa”, ujarnya.

Baca Juga :   Medust Voice, Band Indie Klasik Asal Kota Palu

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan Banggai, Rinaldi Setiawan menyambut baik atas gelaran kegiatan tersebut.

Ia memastikan pihaknya akan terus mendukung berbagai program kemandirian yang dicetuskan oleh Lapas Luwuk.

“Kami ingin masyarakat kabupateng Banggai tanpa terkecuali memiliki akses untuk memperoleh keterampilan kerja agar tingkat pengangguran menjadi turun dan kesejahteraan meningkat,” terangnya.

Kegiatan pelatihan dipandu langsung oleh instruktur Muhammad Ikram dan Riyanto dari Dinas Ketenagakerjaan Kab. Banggai. Para WBP terlihat antusias mengikuti setiap materi yang diberikan.

Terpisah, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar turut memberikan penjelasan, dalam keterangannya. Ia mengatakan bahwa pelatihan kemandirian ataupun kepribadian bagi WBP menjadi salah satu prioritas utama dari jalannya program pemasyarakatan.

Setiap pelaksanaan pelatihan, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak yang berkompeten untuk memberikan sertifikat bagi para WBP yang telah teruji.

Hal ini menurutnya menjadi langkah awal untuk mengurangi jumlah residivisme yang ditimbulkan dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang dimiliki para WBP.

Baca Juga :   Kalla Toyota, Cuan di Libur Isra Mi'raj

“Kita menggandeng Pemerintah Daerah ya, jadi kita merencanakan juga, mereka semua akan berbuat apa ketika bebas nanti? bukannya malah menganggur atau merasa terkucilkan karena tidak adanya keahliannya. Jadi, kita upayakan agar mereka semua siap, punya rencana dimasa depan,” kata Hermansyah Siregar.

Ia berharap agar para WBP tersebut dapat serius mengikuti setiap pembinaan yang diberikan. Kata Hermansyah, suksesnya pembinaan juga ditentukan kesadaran dari seluruh WBP.

“Para warga binaan ini harus kita topang, bimbing dan harus kita reintegrasikan ke masyarakat, setelah mereka selesai mendalami dan mempelajari mengenai pengelasan, jadikan pelatihan untuk mendapatkan keterampilan personal teman-teman warga binaan semua,” tutupnya. (**)

Facebook Comments Box