Wahana jadi Petaka, Pengelolaan Tanjung Karang Dipertanyakan
LIKEIN, DONGGALA – Sebanyak 5 orang menjadi korban kecelakaan wahana di objek wisata Tanjung Karang, Kabupaten Donggala. Pihak keluarga korban meminta pengelola objek wisata itu memperbaiki manajeman keselamatan.
Peristiwa itu terjadi, Minggu pagi, 4 Desember 2022. Saat itu 5 orang yang merupakan satu keluarga tengah berlibur di Pantai Tanjung Karang. Awalnya mereka akan menyusuri pantai dengan sebuah perahu, namun mereka akhirnya menaiki wahana ban yang ditarik speed boat setelah diarahkan oleh pengelola wahana.
Wahid, keluarga para korban menceritakan wahana itu langsung ditarik dengan kecepatan tinggi oleh pengemudi speed boat sejak pinggiran pantai. Nahas saat berbelok wahana itu tidak terkendali dan menabrak perahu lain. Akibatnya 5 orang terpental dan mengalami luka-luka.
Saat kejadian beruntung ada sejumlah personel Polairud Polda Sulteng yang tengah berkegiatan di sekitar lokasi dan bergegas membantu mengevakuasi korban bersama pihak keluarga ke RS terdekat. Para korban sudah dibolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.
Para korban mayoritas mengalami cidera di kaki dan tangan. Seorang korban hingga Selasa, 6 Desember masih menggunakan penyangga untuk tangannya yang luka. Satu korban bahkan masih berusia 15 tahun dan mengalami luka serius di kaki.
Atas kejadian itu, pihak keluarga meminta pemerintah daerah baik Sulteng maupun Donggala membenahi pengelolaan objek wisata andalan pemda tersebut. Terutama keamanan bagi para pengunjung agar kejadian serupa tidak terulang.
Kejadian itupun dinilai sebagai bukti kegagalan pemda mengelola objek wisata.
“Kami sebagai korban minta manajemen pengelolaan Tanjung Karang diperbaiki. Jangan hanya memungut biaya masuk tapi tidak ada keamanan terutama wahana wisatawan,” Perwakilan Keluarga korban, Wahid menegaskan, Selasa, 6 Desember 2022.