Tinggal di Rumah yang Hampir Roboh, Seorang Lansia di Parimo Mendapat Hunian Baru dari Menteri Sosial
LIKEIN, PARIMO – Ni Nyoman Sukarniasih, seorang lansia di Desa Sausu Trans, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, mendapat bantuan rumah dari Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kronologi kasus yang dilaporkan mengungkap bahwa Ni Nyoman Sukarniasih (67 th) kehilangan suaminya ketika cucunya masih kecil. Dari lima anaknya, hanya tiga yang tetap bersamanya. Beberapa di antaranya terpaksa bekerja sebagai petani dan buruh bangunan untuk mencari nafkah. Sementara itu, Ni Wayan Sriani (32 th) yang merupakan anak kelima Ni Nyoman menderita disabilitas intelektual.
Meskipun demikian, semangat hidup keluarga ini tetap terjaga walaupun mereka terpaksa tinggal di rumah yang hampir roboh. Mereka tidur di tempat yang tidak layak, memasak dengan peralatan yang sederhana, dan bahkan mandi di sungai karena fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) mereka telah roboh.
Dari laporan tersebut, Kementerian Sosial memberikan berbagai bantuan, termasuk membangun rumah baru untuk keluarga Ni Nyoman. Pembangunan rumah melibatkan partisipasi banyak orang dari desa. Rumah baru itu diharapkan selesai sebelum Ramadan.
“Saya mendengar kabar ini dari scanning berita kemudian saya meminta kepada tim untuk dilakukan asesmen dan dibantu. Kita prioritaskan karena ibu ini disabilitas,” ujar Risma di Desa Sausu Trans, Selasa (5/3/2024).
Sebelumnya, Kemensos juga membersihkan rumah lama Ni Nyoman dan memberikan bantuan seperti alat kebersihan dan perlengkapan rumah tangga.
Selain rumah, Ni Nyoman juga mendapat bantuan untuk perekonomian keluarganya. Mereka diberikan kandang dan kambing, serta bibit tanaman buah.
I Made Darma (17 th), cucu Ni Nyoman, sangat bersyukur atas bantuan tersebut. Dia tidak perlu khawatir lagi soal biaya sekolahnya.
“Sangat bersyukur. Pihak sekolah juga mengatakan biaya sekolah dicover sampe lulus,” tutur Darma.
Menteri Sosial menegaskan bahwa kasus seperti Ni Nyoman tidak boleh diabaikan. Dia meminta semua pihak untuk aktif melaporkan kasus serupa kepada Kemensos.
“Kami punya situs di Kemensos untuk buat laporan. Lewat command center atau lewat medsos. Teman-teman media juga bisa berperan,” pungkasnya. (Inul)