Terdapat Gaya Hidup Mewah Walaupun Susah Makan di Kongo
LIKEIN, PALU – Mempertahankan gaya hidup mewah walaupun susah makan karena tak mempunyai uang merupakan suatu fenomena di masyarakat. Tradisi yang tak biasa ini terdapat di kawasan Kongo, Afrika Tengah.
Penyebutan bagi penduduk Kongo yang melakukan gaya hidup mewah ini ialah, la Sape. Dibentuk oleh remaja yang bernama Jean Marc Zeita asal Kongo yang pindah ke Paris, Prancis.
“Istilah Ia Sape ini mengacu pada masyarakat Kongo yang bangga mengenakan pakaian stylish, elegan dan berwarna-warni,” dilansir Kanal Youtube Sepulang sekolah, Selasa 7 September 2022.
Sapeur adalah kalangan penggila mode yang mengusung gaya hidup mahal dan boros, terutama untuk pakaian.
Fenomena ini terjadi secara turun-temurun, seakan telah menjadi salah satu kepercayaan masyarakat khusus Kongo. Penganutnya beragam, mulai dari para pria dan wanita dewasa, remaja, hingga anak-anak.
Pakaian yang dikenakan oleh komunitas ini juga bukan sembarangan, tetapi berasal dari brand ternama seperti Louis Vuitton, Dolce & Gabbana, Gucci, Cartier, atau Givenchy.
Baju yang dimiliki pun yang asli diberi secara seken dengan menggunakan uang yang berasal dari pinjaman bank, bagi yang tidak memiliki dana mereka bisa mengenakan pakaian dari jasa peminjaman baju.
Namun demikian, salah satu diantara mereka ketahuan menggunakan barang KW atau palsu, maka hal tersebut dianggap sebagai suatu penghinaan.
Ternyata pengikut komunitas ini bukan uang atau pun barang, hanyalah perasaan puas, diakui, dielu-elukan layaknya selebritas.
Karena keunikan dari fenomena tersebut, salah satu media asal rusia bahkan membuat film dokumenter yang menceritakan tentang Ia Sape, yang diperankan sendiri oleh komunitas itu.(Fadhila)