Takjil Mengandung Bahan Berbahaya, Kenali Ciri-cirinya
LIKEIN, PALU – Di bulan Ramadan, banyak takjil yang dijual pedagang. Takjil juga selalu menjadi buruan masyarakat, terlebih yang sedang menjalankan ibadah puada. Namun, menurut Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dari makanan dan minuman yang tampak terlihat enak itu, tak menutup kemungkinan, ada yang mengandung bahan berbahaya, kenali ciri-cirinya.
Kepala (BPOM) Palu, Sulawesi Tengah, Agus Riyanto, mengimbau, masyarakat lebih waspada, terkait makan buka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya.
Agus menjelaskan, takjil dengan bahan berbahaya milili ciri-ciri, seperti, warna mencolok, cenderung pudar, banyak titik-titik aneh dan mencurigakan.
“Ada beberapa ciri-ciri takjil yang mengandung bahan berbahaya yang dapan diketahui oleh masyarakat, diantaranya takjil yang memiliki warna mencolok dan cenderung berpudar di sertai banyak muncul titik-titik yang aneh dan mencurigakan,” kata agus kepada likein.id, Selasa 5 April 2022.
Sedangkan pada takjil gorengan hang miliki kandungan berbahaya, ciri-cirinya adalah, tekstur sangat renyah, miliki rasa yang ketir.
“Kedua ciri-ciri ini disebabkan dengan adanya kandungan boraks,” kata Kepala BPOM.
Agus juga menyarankan agar masyarakat tidak membeli takjil yang mengandung bahan asing seperti kerikil atau rambut, serta tidak membeli takjil dengan kemasan kertas bekas, koran, ataupun dibungkus dalam kantongam plastik warna hitam.
“Karena ada potensi takjil yang tercemar bahan kimia berbahaya dari kemasan tersebut. Kalau cemaran biologis tidak bisa kita lihat sekilas, tapi kita bisa lihat dari pandangan yang menjual takjil itu, apakah dia menerapkan higienis pada kemasan takjil dan lapak dagangannya dan apakah di sekitar dagangnya dia menjaga kebersihan,” ucapnya.
Selain itu, terdapat beberapa bahan berbahaya lainnya, yaitu, formalin, boraks, rhodamin B, hingga methanil yellow, kerap dicampur ke makanan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ia berharap, masyarakat harus teliti dalam membeli serta memeriksa terlebih dahulu kandungan takjil atau pangan olahan yang siap saji, agar kesehatan tak terganggu selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
“Caranya dengan memeriksa secara teliti kemasan, lebel, izin edar dan tanggal kedaluwarsanya,” tandasnya. (Angel)