Sulteng Masuk 10 Besar Provinsi dengan Anak Baduta Bertubuh Pendek Terbanyak di Indonesia
LIKEIN, PALU – Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) dan anak di bawah dua tahun (baduta). Masalah ini ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat, dengan salah satu cirinya adalah tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya.
Data dari Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi anak baduta bertubuh pendek atau sangat pendek di Sulawesi Tengah mencapai 12,4 persen.
Angka ini menempatkan Sulawesi Tengah di peringkat ke-10 dari 38 provinsi di Indonesia berdasarkan prevalensi anak baduta bertubuh pendek.
Provinsi dengan prevalensi tertinggi adalah Papua Pegunungan dengan angka 26,5 persen, diikuti oleh Sulawesi Barat dengan 20,8 persen dan Papua Selatan dengan 17,9 persen.
Sebaliknya, provinsi dengan prevalensi baduta bertubuh pendek terendah adalah DKI Jakarta dengan 3,4 persen, Kepulauan Riau dengan 3,6 persen, dan Bali dengan 3,7 persen.
Pemerintah telah menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas nasional, dengan target menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.
Berbagai program telah diluncurkan untuk meningkatkan asupan gizi, akses layanan kesehatan, dan edukasi masyarakat guna mengatasi masalah ini. (Nasrullah/Inul)