Sri Lanka Bangkrut, Ribuan Masyarakat Lakukan Aksi di Rumah Presiden

waktu baca 2 menit
Ribuan warga Sri Lanka melakukan aksi protes di rumah Presiden, Gotabaya Rajapaksa. Foto : Routers

LIKEIN, SRI LANKA – Negara pulau sebelah utara Samudera Hindia, Sri Lanka, dinyatakan bangkrut akibat krisis ekonomi membuat ribuan masyarakat melakukan aksi protes dengan mendatangi rumah presiden.

Melansir dari Reuters, pada Senin 11 Juli 2022, para pemimpin gerakan protes Sri Lanka, mengatakan, bahwa mereka akan menempati kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe, hingga mereka akhirnya berhenti dari jabatannya.

Baca Juga :   Puncak El Nino Agustus hingga September, BMKG: Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan

“Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mengundurkan diri dan pemerintah harus pergi,” kata Ruwanthie de Chickera dalam konferensi pers di lokasi protes utama di Kolombo, pada Minggu 10 Juli 2022.

Penulis drama mengungkapkan, bahwa pengunjuk rasa tidak akan keluar dari kediaman resmi presiden dan perdana menteri hingga mereka mengundurkan diri.

Ia menambahkan, Rajapaksa akan mundur pada 13 Juli mendatang.

Disusul oleh Ranil yang juga menuturkan, akan mundur untuk memungkinkan ketua parlemen mengambil alih sementara pemerintahan.

Menurut seorang pengunjuk rasa, B.M Chandrawathi (61 tahun), pemerintah telah menipunya dengan menikmati kemewahan di saat rakyatnya menderita.

“Mereka menikmati kemewahan super sementara kami menderita,” tuturnya.

“Kami ditipu. Saya ingin anak-anak dan cucu-cucu saya melihat gaya hidup mewah yang mereka nikmati,” sambung Chandrawati.

Diketahui, bahwa Sri Lanka mengalami krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade.

Hal ini dipicu oleh penghentian impor kebutuhan pokok, seperti bahan bakar, makanan dan obat-obatan. (Inul/Fadhila)

Facebook Comments Box