Soal Kerusuhan PT GNI, Bupati Morut Bantah TKA Lakukan Penganiayaan

waktu baca 2 menit
Bupati Morut, Delis Julkarson Hehi bersama Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Foto : Humas Morut

LIKEIN, MOROWALI UTARA – Unjuk rasa anarkis yang melibatkan antar pekerja industri pengolahan nikel (smelter) PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara (Morut) menelan korban jiwa.

Unjuk rasa berujung ricuh antar Tenaga Kerja Indonesia melawan Tenaga Kerja Asing di PT GNI terjadi pada Sabtu siang hingga malam, 14 Januari 2023.

Baca Juga :   Marshanda Hilang di Los Angeles

Bupati Morut, Delis Julkarson Hehi menampik bahwa kerusuhan yang ditandai pengrusakan, pembakaran dan penjarahan tersebut bukan dipicu oleh penganiayaan oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia.

“Tolong diluruskan informasinya ya, TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok,” kata Delis saat bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di kediamannya, Minggu, 15 Januari 2023.

Bupati Delis menduga kerusuhan dipicu oleh provokator dari luar kepentingan mensejahterakan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

Delis mengungkap, di tengah bentrok terdapat oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI.

Baca Juga :   Segini Rupanya Uang Jajan Anak SD di Palu, Mulai Rp2 Hingga Rp50 Ribu Perhari

“Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Guna memulihkan situasi di sekitar GNI, Bupati Delis meminta pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk mengumpulkan ormas-ormas agar memiliki kesatuan pemahaman serta pernyataan yang benar terkait peristiwa ini. (Inul/Kn)

Facebook Comments Box