LIKEIN, PALU – Aksi kamisan, mungkin sebagian orang sedikit asing ketika mendengarnya, kegiatan ini dilaksanakan oleh sekelompok orang yang terdiri dari sejumlah organisasi dan mahasiswa.
Di Kota Palu Sulawesi Tengah, Aksi Kamisan tersebut biasanya digelar di depan kantor DPRD Sulteng, depan kampus UNTAD) dan sesekali di Kantor Polda Sulteng.
“Kami menggelar aksi ini seminggu sekali pada sore hari sekitar pukul 16:00 Wita,” ucap Chitra, salah satu peserta Aksi Kamisan, Jum’at 7 Januari 2022.
Para peserta aksi ini saat menyampaikan aspirasinya, identik dengan pakaian serba hitam.
“Pakaian hitam ini merupakan simbol perlindungan dan melambangkan keteguhan iman,” katanya.
Chinta menerangkan, aksi ini fokus pada kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu, seperti menuntut keadilan bagi korban 1998 dan almarhum Munir.
“Aksi Kamisan ini sudah ada sejak 2007 di Jakarta,” terang Chinta.
lanjutnya, selain menyuarakan isu pelanggaran HAM, dirinya juga menyebutkan beberapa poin yang sering diangkat dalam aksi Kamisan ini.
Seperti isu kaum buruh, persoalan agraria, pendidikan, perempuan dan isu lingkungan.
“Aksi Kamisan ini bertujuan agar orang-orang sekitar
melek terhadap isu atau permasalahan yang terjadi di Indonesia,” pungkasnya.CR1/AJR