Senja Kala Penggunaan Bahasa Daerah di Sulteng, Milenial Hanya 36 Persen

waktu baca 1 menit
Ilustrasi generasi post Gen Z berbicara dengan generasi pre boomer. Foto : Pixabay

LIKEIN, PALU – Jumlah penduduk Sulteng yang masih mempertahankan bahasa daerah disebut semakin berkurang.

Data BPS menunjukkan dari persentase jumlah penduduk milenial Sulteng, hanya 36 persen penduduk yang lahir pada rentang waktu 1981 sampai 1996 yang masih aktif menggunakan bahasa daerah dalam aktivitas sehari-hari. Artinya, ada sebanyak 64 persen milenial tidak mempertahankannya.

Baca Juga :   TPPS Sulteng Diharap Menyongsong Generasi Emas di 2045

Persentase tersebut semakin menurun pada jumlah generasi Z (Gen Z) alias penduduk yang lahir rentang waktu 1997 hingga 2012. Penduduk Gen Z Sulteng yang aktif menggunakan bahasa daerah dalam aktivitas sehari-hari hanya mencapai 24 persen.

Sedangkan generasi X atau penduduk Sulteng yang lahir 1965 sampai 1980 yang masih aktif menggunakan bahasa daerah sebanyak 44,42 persen.

Ketua Tim Sensus Penduduk BPS Sulteng, Sutrisno S. Abusungut mengatakan, generasi yang banyak menggunakan bahasa daerah ada pada generasi pre boomer dan baby boomer atau penduduk yang lahir pada rentang waktu dari sebelum 1945 hingga 1964.

Baca Juga :   Selebgram hingga Influencer Yang Terima Endorse Mulai Dikenakan Pajak, Ini Aturannya

“Generasi pre boomer yang masih menggunakan bahasa daerah kepada tetangga dan kerabat sebanyak 59,43 persen. Sementara generasi baby boomer sebanyak 51,25 persen,” Sutrisno menerangkan, Senin, 13 Februari 2023.

Adapun generasi post Gen Z atau penduduk Sulteng yang lahir dari 2013 yang menggunakan bahasa daerah berjumlah 13,06 persen. (Inul/St)

Facebook Comments Box