Sebanyk 151 Siswa Ikuti Diktuba Polri di SPN Polda Sulteng

waktu baca 2 menit
Sebanyak 151 siswa menjalani pendidikan di SPN Labuan Donggala. Foto : Humas Polda Sulteng

LIKEIN, DONGGALA – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Polisi Rudy Sufahriadi membuka kegiatan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Tahun Anggaran 2022, di halaman SPN Polda Sulteng, Kabupaten Donggala, Selasa 8 Februari 2022, pagi waktu setempat.

Dalam upacara tersebut, sebanyak 151 siswa mengikuti Pendidikan Diktukba Polri yang dilaksanakan selama lima bulan.

Polda Sulteng menyebutkan, SPN akan mendidik, menempa serya melatih para siswa Diktuba untuk menjadi insan tribrata yang profesional.

Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa program Diktukba dan Tamtama Polri di tahun 2022 diselenggarakan dua gelombang dengan lama pendidikan lima bulan.

Baca Juga :   Luwuk Masuk 10 Besar Kota dengan Inflasi Tertinggi di Indonesia, Kok?

“Adapun gelombang I yang dibuka pada hari ini, diselenggarakan secara serentak di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair Lemdiklat Polri serta di 29 Sekolah Polisi Negara Polda dengan jumlah peserta didik sebanyak 11.175 orang,” jelas Rudy.

Data Kalemdiklat merincikan dari 11.175 orang tersebut diantaranya Diktuk Bintara pria sebanyak 10.228 orang dan Diktuk Bintara wanita sebanyak 307 orang.

Sedangkan Diktuk Tamtama terdiri dari Tamtama Brimob sebanyak 1.614 orang dan Tamtama Polair sebanyak 140 orang.

Kalemdiklat kembali menjelaskan, sesuai dengan kebijakan Kapolri dalam transformasi Polri yang presisi, pendidikan menjadi aspek penting dalam mempersiapkan SDM Polri unggul di era Police 4.0, mampu menjawab tantangan kekinian di era digitalisasi serta tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dari warga.

Lanjut, Irjen Polisi Rudy mengatakan, pendidikan itu penting, karena para bintara dan Tamtama merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Kemampuan dan perilaku para bintara dan tamtama di lapangan akan menentukan wajah Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polisi.

“Proses pendidikan yang relatif singkat ini harus dirancang secara baik dan benar, dengan prinsip mengutamakan kualitas dan memberikan porsi yang lebih besar kepada kegiatan praktek kerja lapangan,” pungkasnya. (Rnd)

Facebook Comments Box