LIKEIN, PALU – Sandiaga Uno meminta maaf usai instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sulit diakses dan hilang pada Rabu 9 Maret 2022, hari ini kembali aktif.
Terpantau akun Instagram resmi Kemenparekraf hari ini, Jumat 11 Maret 2022 akun sudah aktif kembali.
Pada kolom komentar postingan terakhir Kemenparekraf, banyak pengikut atau pengguna Instagram yang menyambut dengan baik kembali-nya akun Instagram tersebut.
Hilangnya akun @kemenparekraf.ri, Sandiaga Uno melalui Akun Instagram pribadinya mengucapkan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang di sebabkan oleh Lembaga yang ia pimpin.
“Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kita harapkan pemulihan akun Instagram @kemenparekraf.ri bisa segera rampung agar secepatnya beroperasi kembali untuk memberikan informasi teraktual seputar industri parekraf, demi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya,” tulis Sandiaga Uno pada postingan Instagramnya, Jumat 11 Maret 2022.
Tindakan yang di ambil Sandiaga Uno adalah dengan telah melaporkan kejadian itu kepada Facebook Indonesia.
Karena kondisi Instagram milik Kemenparekraf yang terkena hack, menjadi cukup krusial seperti yang di ketahui akun tersbut memilki pengikut lebih dari 800 ribu orang.
Akun Instagram Kemenparekraf telah hilang sejak Rabu 9 Maret 2022, pada pukul 20.06 WIB.
Ai juga memberikan pesan bagi para Hacker yang meretas akun Instagram Kemenparekraf, untuk beralih menjadi penjaga keamanan siber.
Sebab itu, dia menilai perlu perhatian besar terhadap tiga hal, yaitu cyber security atau keamanan siber. Kemudian, payment atau pembayaran dan mengenai fintech atau investasi dan pembiayaan melalui teknologi platform.
Ketiga hal tersebut di tegaskan Sandiaga harus segera mendapatkan solusi. Sebab, pembobolan aktivitas siber menimbulkan biaya yang sangat besar.
Olehnya, ia kembali menekankan kepada jajarannya untuk memastikan kehandalan dari pertahanan siber. Hal itu tentunya juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi pelaku-pelaku Teknik Informatika (TI) di Indonesia.
“Untuk para hacker dan juga buzzer, yuk kita beralih menjadi penjaga keamanan siber. Lebih mantap untuk kemajuan Bangsa,” tuturnya.(Fadhila)