Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil Duluan, Pengadilan Terpaksa Beri Dispensasi
LIKEIN, PONOROGO – Fenomena ratusan remaja yang hamil dan melahirkan di Ponorogo disoroti publik hingga sampai ke telinga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kasus ratusan anak remaja yang masih berstatus sebagai pelajar di bangku SMP dan SMA ini mencuat dan diketahui lantaran banyaknya pengajuan dispensasi pernikahan dini (di bawah umur) ke Pengadilan Agama (PA) Ponorogo.
Berdasarkan data PA Ponorogo, total kasus permohonan dispensasi nikah pada tahun 2021 sebanyak 266 kasus, sementara di tahun 2022 sebanyak 191 kasus.
Terbaru pada awal tahun 2023, ada sebanyak 7 kasus permohonan dispensasi nikah yang dikabulkan karena adanya unsur mendesak.
“Sesuai dengan pasal UU No.16 Tahun 2019, ada yang hamil duluan, bahkan ada yang sudah melahirkan,” kata Humas PA Ponorogo, Ruhana Faried, Jumat, 13 Januari 2022.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peristiwa ini merupakan tanda bahwa perlunya kerjasama dari banyak pihak untuk memberikan edukasi kepada para pelajar. Mulai dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Kementerian Agama, hingga orang tua.
“Kita berharap bersama, pihak-pihak terkait seperti kegiatan UKS kita bisa edukasi anak remaja,” katanya.
Namun bila remaja tersebut sudah dalam kondisi hamil, kata Nadia, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah pendampingan hingga bimbingan pra-nikah.
Mengingat remaja untuk hamil dan menikah perlu kematangan dan pemahaman yang baik.
Tak hanya itu, remaja yang hamil di luar nikah juga perlu mendapatkan keterampilan dan pengetahuan parenting secara psikologis bagaimana membesarkan anak. (Inul/Kn)