Petani Morut dan Banggai Terpilih Mengelola 160 Hektare Lahan dari Kementan

waktu baca 2 menit
Ilustrasi petani menanam padi. (Foto: iStockphoto)

LIKEIN, MORUT – Petani di Kabupaten Morowali Utara (Morut) dan Kabupaten Banggai terpilih untuk mengelola 160 hektare lahan program pertanian produktif pada areal kering, hortikultura dan perkebunan tahun anggaran 2023 dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Dari 14 kabupaten di Indonesia yang terpilih dalam program Kementan ini, Kabupaten Morut dan Kabupaten Banggai menjadi dua daerah perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah yang mendapat luas lahan masing-masing 80 hektare.

Baca Juga :   Keren, Pesawat Emirates Terbang Bak Kereta Santa Claus Saat Rayakan Natal 2022

“Saya berharap program-program yang diturunkan Kementrian Pertanian di Sulawesi Tengah benar-benar bisa dijaga oleh dinas provinsi dan kabupaten karena hanya sektor pertanian yang selama ini terbukti menjadi bantalan perekonomian bangsa Indonesia,” kata Staf Khusus Menteri Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi di Kolonodale Morowali Utara, Selasa (13/6/2023).

Program itu bertujuan untuk memanfaatkan lahan-lahan yang terlantar dan belum terdata sebagai luas baku lahan pertanian.

Seluruh Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) diharapkan lengkap pada akhir bulan Juni 2023, sehingga lahan bisa diproses pada bulan Juli sampai Desember 2023.

Baca Juga :   Baut Pagar Pembatas Flyover Pantoloan Dicuri, Pemkot Palu akan Tindak Tegas Pelaku

Di Morut sendiri, 80 hektare luas lahan tersebut telah dibagi kepada empat kelompok petani dengan masing-masing mengelola lahan seluas 20 hektare.

“Kami menyiapkan empat kelompok tani dengan masing-masing 20 hektare di Desa Panca Sumara,” ujar Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Morowali Utara, Sepri Kelo.

Bidang PSP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng disebut bakal mengawal program Kementan ini dengan membentuk gugus tugas khusus bersama dengan dinas pertanian kabupaten. (Inul/St)

Facebook Comments Box