Penjait di Palu Minta Pemerintah Perhatikan Tukang Jahit Lokal

waktu baca 2 menit
Pemilik Penjahit Furqan, Amir. Foto : Inul/Likein

LIKEIN, PALU – Penjahit Furqan, berlokasi di Jalan Tombolotutu, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, mengaku telah hasilkan 50 pasang Korpri dalam perbulan, ia meminta Pemerintah untuk perhatikan tukang jahit lokal.

Pemilik Penjahit Furqan, Amir (40 tahun), mengatakan, masih menerima pesanan satuan, termasuk baju Korpri.

“Kita belum terima borongan, tapi masih satuan, termasuk baju Korpri,” ujarnya saat ditemui Likein.id, pada Rabu, 22 Juni 2022.

Amir menuturkan, telah hasilkan 200 pasang baju perbulan, 50 pasang diantaranya adalah baju Korpri dengan harga mulai dari Rp200 Ribu jika menyediakan kain sendiri.

“Untuk baju Korpri jika menyediakan kain sendiri harganya Rp200 ribu, kalau kita yang siapkan kain, harganya Rp350 ribu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, toko jahit tersebut telah berdiri pada tahun 2019 dan dibandingkan dengan tahun 2021 pelanggan baju Korpri meningkat sebanyak 40 persen di tahun 2022.

“Pelanggan baru untuk baju Korpri makin hari makin bertambah, jika dibanding tahun kemarin sepertinya naik 40 persen,” jelasnya.

Amir menyampaikan, hal itu juga dipengaruhi oleh desain seragam baru Batik Korpri yang diresmikan Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN) dan telah disetujui Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin sebagai seragam Korpri yang baru.

Ia menambahkan, Penjahit Furqan berkomitmen mempertahankan kualitas, sehingga banyak pelanggan baru.

Namun begitu, ia meminta pemerintah untuk peka terhadap tukang jahit lokal, karena menurutnya, ada banyak pesanan jahit di dalam Kota yang justru dipesan dari luar Kota.

“Saya mewakili penjahit lokal, minta Pemerintah harus lebih peka, jangan cuma hanya memesan di luar, karena kita di sini juga saling memberdayakan, seperti membeli kain di Palu, bukan di luar,” tambahnya.

Hal ini diharapkan agar Pemerintah mampu memanfaatkan para penjahit lokal. (Inul/Fadhila)

Facebook Comments Box