Penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah Menunggu Hasil Sidang Isbat
LIKEIN, PALU – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah masih menunggu hasil sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1443 Hijriah.
Sofyan Arsyad selaku Koordinator Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulteng, menerangkan, untuk menetapkan datangnya bulan suci ramadhan, pemerintah menggunakan dua metode yaitu Rukyat dan Hisab.
“Dengan menggunakan dua metode tersebut, pemerintah bisa mengetahui bulan Syaban. Kemudian di lakukannya sidang isbat untuk memastikan kemunculan hilal, dan tetap menunggu hasil sidang isbat,” jelas Sofyan, saat di temui Likein.id, Senin 14 Februari 2022.
Sofyan menerangkan, rukyat dalam bahasa arab mempunyai makna pengelihatan atau pengamatan. Sehingga metode ini tidak di perlukan perhitungan apapun namun di perlukan alat pemantauan seperti teleskop.
“Ada hitungan awalnya, cuma untuk memastikan maka di lakukan rukyat,” terangnya.
Berbeda halnya dengan Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 2 April 2022 melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.O/E/2022. Namun, pemerintah masih membutuhkan rukyat untuk penentuan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah.
Penetapan jatuhnya 1 ramadhan di lakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujud, Syawal dan Zulhijah 1443 Hijriah.
“Muhammadiyah telah menetapkan bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H berdasarkan hasil hisab,” tulis akun Twitter @muhammadiyah, kemarin Sabtu 12 Februari 2022.
Perhitungan yang di lakukan oleh Muhammadiyah di dasarkan pada peredaran bulan dan bumi yang sebenarnya. Menurut sistem ini, umur tiap bulan tidaklah beraturan, melainkan tergantung posisi hilal setiap awal bulan.(CR6/FDL)