Pemprov Sulteng Ungkap Pernikahan Anak Jadi Penyumbang Stunting Tertinggi

waktu baca 1 menit
Staf Ahli Gubernur Sulteng Bidang SDM, Farida Lamarauna. Foto : Pemprov Sulteng

LIKEIN, PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), mengungkapkan penyumbang stunting tertinggi didominasi oleh kasus pernikahan anak.

Tim Percepatan Penurunan Stunting, diharapkan dapat mampu mengurangi pernikahan anak serta mengentaskan stunting dan kemiskinan.

Pada Pembukaan Konsolidasi dan Pertemuan Mitra Kerja Bangga Kencana Tingkat Provinsi Sulteng, di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) pada, Kamis pagi 7 Juli 2022.

Baca Juga :   Mengenal Rangkuk Alu, Tarian Tradisional dengan Tongkat Bambu yang Diabadikan dalam Google Doodle

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang SDM, Pengembangan Kawasan dan Wilayah, Farida Lamarauna, mengatakan, stunting ibarat fenomena gunung es yang pengentasannya tidak cukup di permukaan tapi harus sampai ke akarnya.

Ia menuturkan, hal ini melihat penyumbang stunting tertinggi didominasi oleh kasus-kasus pernikahan anak.

“Semoga tim ini mampu mengurangi pernikahan anak sekaligus mengentaskan stunting dan kemiskinan,” tuturnya.

Farida menjelaskan, berdasarkan data tahun 2021, prevalensi Sulteng terbilang tinggi yaitu 29,7%, melebihi nasional yang 24,4%.

Olehnya target presiden menurunkan stunting hingga 14 % pada 2024 ikut disinkronkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulteng 2021-2026.

“Pertanyaan yang sangat besar (kemudian) mampu kah Kita menurunkan sampai 11 persen tahun 2026,” jelasnya.

Farida menambahkan, kuncinya adalah dengan integrasi dan sinergitas multi sektoral.

“Melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat dan media,” pungkas Farida. (Ainun/Fadhila)

Facebook Comments Box