Pemkot Palu Sebut Ada 7 Siklus Kesenjangan Pembangunan Kota, Apa Saja?

waktu baca 1 menit
Ilustrasi keadaan jalan Kota Palu. Foto : Inul/Likein

LIKEIN, PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Sekretaris Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu, Ibnu Mundzir mengungkapkan kesenjangan pembangunan kota kerap menjadi masalah yang dihadapi pemerintah.

Ibnu Mundzir merinci, secara garis besar terdapat 7 siklus kesenjangan dalam pembangunan kota. Siklus tersebut terdiri dari kesenjangan pengetahuan, kesenjangan kemampuan, kesenjangan kesempatan, kesenjangan aset, kesenjangan spasial, kesenjangan sosial, dan kesenjangan informasi.

Baca Juga :   Jago Dance, Fitry Guru Kece Asal Tolitoli Berhasil Curi Atensi Publik

Namun menurut Ibnu, salah satu akar masalah perkotaan yaitu kurangnya pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan perkotaan.

“Penataan kawasan tanpa pelibatan masyarakat itu ibarat menabur garam di lautan. Karena warga pemilik kawasan (legal atau ilegal), warga kontributor kekumuhan, dan warga harus ditempatkan sebagai aktor utama yang bertanggungjawab untuk penataan kawasannya,” katanya dalam keterangan yang diterima Likein.id, Senin, 17 Oktober 2022.

Ia menuturkan, alur pikir pendekatan menuju kolaborasi multi stakholder tersebut yakni dengan tidak menggangap diri sedang bekerja sendiri.

“Tidak boleh sama-sama bekerja, tapi bekerja bersama-sama,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa saat ini diperkirakan 41 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan pada tahun 2025 bakal bertambah mencapai 65 persen.

“Tahun 2025 diperkirakan 65 persen penduduk akan menghuni perkotaan terutama di 16 kota besar yang ada di Indonesia,” pungkasnya. (Inul/Kn)

Facebook Comments Box