Pemahaman Kesehatan Mental di Sulteng Sangat Rendah

waktu baca 1 menit
Psikolog Klinis/Direktur Sejenakhening.com, I putu Ardika Yana. Foto : Pribadi

LIKEIN, PALU – Kurangnya kesadaran betapa pentingnya pemahaman menjaga kesehatan mental menjadi salah satu masalah di Indonesia.

Psikolog Klinis, I putu Ardika Yana (32) menerangkan, pada khususnya di Sulawesi Tengah tingkat pemahaman mengenai kesehatan mental masih sangat rendah di kalangan masyarakat.

“Banyak orang indonesia, khususnya Sulteng tidak paham tentang kesehatan mental, pemahamannya masih sangat rendah,” terang Psikolog yang biasa disapa Ardi itu, Selasa 18 Januari 2022.

Baca Juga :   Di Palu ada Internet Rumahan dengan Kecepatan 300 Mbps

Ardi yang juga Direktur Sejenakhening.com, menjelaskan, orang yang rentan mengalami masalah kesehatan mental ini, yaitu orang dalam usia produktif seperti perempuan, anak dan remaja, serta orang lanjut usia.

“Riset pada tahun 2018 lalu, ada sekitar 19 persen orang mengalami gangguan mental di Sulteng,” jelas Ardi.

Sementara itu, Ardi menegaskan, gangguan kesehatan mental di Sulteng terkendala dengan pemerintah yang membiarkan gangguan ini berlarut-larut serta tidak adanya pencegahan dan tidak adanya sosialisasi terkait penyakit ini.

“Pemerintah hanya membicarakan mengenai kesehatan fisik saja tidak memahami adanya penyakit kesehatan mental,” tegasnya.CR1/AJR

Facebook Comments Box