Pedagang Keluhkan Omset Menurun, Disperindag Bilang Pengaruh Cuaca

waktu baca 2 menit
Pedagang di pasar Tradisonal Masomba, Kota Palu. Foto: likein.id

LIKEIN, PALU – Sejumlah pedagang di Pasar Masomba, Kota Palu, mengeluhkan harga kebutuhan bahan pokok masih cukup tinggi. Hal itu menurut para pedagang, membuat omset penjualan miliknya ikut menurun.

Salah satu pedagang, Zainudin (50 tahun) mengeluhkan harga bahan pokok seperti cabai rawit atau rica masih cukup tinggi, yakni seharga Rp75 ribu perkilo. Akibatnya, dagangannya pun sepi pembeli.

“Harga rica sekrang masih tinggi, jadi masih kurang yang beli,” keluhnya.

Senada dengan pedagang lainnya, Yanti (38 tahun), salah satu pedagang yang menjual lauk siap saji, atau yang dikenal dengan sebutan pedagang sayur masak.

Yanti mengeluh, harga bahan pokok yang kian naik sangat berpengaruh pada omset dagangannya. Untuk menghindari kerugian, Yanti terpaksa mengurangi jumlah porsi lauknya. Namun hal tersebut justrut menuai protes dari para pelanggannya.

Baca Juga :   Buka Bersama, Organisasi Pelangi Ajak Anak Muda di Palu Peduli Lansia

“Solusi nya itu kurangi Porsi, karna kalau kita naikan harga, lari pelanggan. Tapi pelanggan banyak protes, katanya kenapa jadi sedikit porsinya perbungkus,” ujarnya.

Ia mengaku, saat harga bahan pokok masih stabil, Ia memperoleh omset sekitar 95 persen. Namun kini berbeda, omsetnya menurun hingga di bawah 60 persen.

“Jualan tidak seperti dulu, pas bahan pokok masih stabil kita masih bisa kasi porsi lebih untuk anak anak kos biasanya, kalau sekarang susah. Dulu 5 sendok perbungkus, sekarang hanya 3 sendok setengah,” terangnya.

Tak hanya keluhan dari pedagang, tingginya harga bahan pokok turut memberikan efek domino bagi warga.

Seperti Sabrina (21 tahun), mengaku merasa cukup terbantu dengan adanya pedagang sayur masak. Namun, Ia mengatakan, sejak beberapa minggu terakhir, porsi sayur masak yang dibelinya kian sedikit.

Baca Juga :   Instagram Wali Kota Palu Diserbu Warga Karena Aturan Denda Bakar Sampah

“Mungkin gara gara bahan pokok naik, makanya sedikit. Maklum anak kos yang bekerja cari yang murah dan porsinya banyak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu, Andriani, mengatakan, kenaikan harga bahan pokok dipengaruhi oleh faktor cuaca yang menyebabkan beberapa bahan pokok alami gagal panen. Akibatnya, stok bahan pokok pun terbatas.

“Karena faktor cuaca, kadang sudah mau panen malah kena hama,” katanya kepada Likein.id, Kamis, 30 Juni 2022.

Meski begitu, Andriani mengatakan harga bahan pokok seperti rica mulai turun dari harga Rp100 ribu perkilo menjadi Rp75 ribu perkilonya. Sedangkan tomat, turun dari harga Rp20 ribu menjadi Rp13 ribu perkilonya.

“Bawang merah sekarang 50rb perkilonya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor cuaca,” pungkasnya. (Angel/Kn)

Facebook Comments Box