Momen Haru Saat Para Simpatisan ISIS Berikrar Setia Kepada NKRI

waktu baca 2 menit
Momen eks simpatisan ISIS Jamaah Islamiyah saat berikrar setia NKRI dan memberi hormat kepada Bendera Merah Putih di Poso, Rabu (12/6/2024). (Foto: Santo/likein.id)

LIKEIN, POSO – Momen haru dan membahagiakan terjadi di Kabupaten Poso. Belasan mantan simpatisan ISIS dan Jamaah Islamiyah berikrar setia kepada NKRI dan memilih hidup damai.

Momen itu terjadi di Mapolres Poso, Rabu (12/6/2024) saat 18 orang eks simpatisan ISIS dan Jamaah Islamiyah menyatakan setia kepada NKRI.

Keinginan menjalani hidup damai dan berkontribusi positif kepada daerah dan negara menjadi motivitasi belasan warga tersebut berikrar.

Ikrar itu juga menegaskan mereka telah melepaskan diri dari baiat terhadap amir Daulah ISIS dan amir Jamaah Islamiyah yang bertolak belakang dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga :   Presiden akan Kunjungi Sulteng Resmikan PLTA

“Ini murni keinginan kami dan alhamdulillah kami diterima dengan tangan terbuka baik aparat maupun pemda,” Ahmad, salah satu eks simpatisan ISIS yang ikut berikrar setia NKRI mengatakan.

Setelah membacakan ikrarnya para eks simpatisan kelompok radikal itu satu persatu mencium Bendera Merah Putih.

Terdapat lima poin pernyataan dalam ikrar yang dibacakan bersama-sama oleh 18 warga tersebut. Di antaranya mereka berjanji meninggalkan dan menjauhi segala bentuk aktivitas yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kami semua memberi dukungan terhadap mereka yang dengan sadar kembali ke NKRI dan berikrar setia. Semoga ini jadi bukti nyata kecintaan kita terhadap NKRI,” kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho di depan para eks simpatisan ISIS tersebut.

Baca Juga :   Pelayanan Publik Pemprov Sulteng dan 5 Kabupatennya Dapat Predikat 'Baik', Ada Daerahmu?

Kapolda berpesan mereka yang telah berikrar menjadi pembawa pesan damai di Poso agar segala potensi penyebaran paham radikal bisa dicegah.

Ikrar setia NKRI itu sekaligus menunjukkan bahwa kedamaian dan keharmonisan terus terjaga di daerah yang pernah dilanda kekerasan antarkelompok tersebut. (Santo)

Facebook Comments Box