McDonald’s Hengkang Sementara Dari Rusia
LIKEIN, PALU – Restoran fast food McDonald’s telah mengumumkan akan menutup sementara semua 850 restorannya di Rusia sebagai tanggapan atas invasi negara tersebut ke Ukraina.
Hal ini menjadi sebuah langkah yang sangat simbolis untuk penyedia makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) yang masuk untuk pertama kalinya ke negara bekas Uni Soviet itu pada tiga dekade lalu.
Dilansir Associated Press, Rabu 9 Maret 2022, raksasa burger itu mengatakan akan terus membayar 62.000 karyawannya di Rusia yang telah mencurahkan hati dan jiwa mereka ke dalam merek McDonald’s.
Namun dalam sebuah surat terbuka kepada karyawan, Presiden dan CEO McDonald’s Chris Kempckinski mengatakan menutup toko-toko itu untuk saat ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.
“Nilai-nilai kita maknanya adalah, kita tidak bisa mengabaikan penderitaan manusia yang tidak perlu yang terjadi di Ukraina,” kata Kempczinski.
Kempczinski mengatakan belum memungkinkan untuk mengetahui kapan McDonald’s akan dapat membuka kembali restoran mereka di seluruh Rusia.
“Situasinya sangat menantang untuk merek global seperti milik kita, dan ada banyak pertimbangan,” tulis Kempczinski dalam surat yang tertulis dilaman itu.
McDonald’s bekerja dengan ratusan pemasok Rusia, misalnya, dan melayani jutaan pelanggan setiap hari. McDonald’s juga menutup sementara 108 restoran di Ukraina namun terus membayar karyawan disana.
McDonald’s bisa mendapat pukulan finansial besar karena penutupan. Dalam laporan keuangan mereka baru-baru ini, perusahaan yang berbasis di Chicago itu mengatakan restorannya di Rusia dan Ukraina menyumbang 9 persen dari pendapatan tahunannya, atau sekitar US$2 miliar tahun lalu. (Fadhila)