Lebih 4000 Tenaga Honorer Terancam Kehilangan Kerja di Palu
LIKEIN, PALU – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palu, sebut lebih dari 4000 tenaga honorer di Palu terancam kehilangan pekerjaannya.
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palu, Bakti Wiswadewa, mengatakan, saat ini ada 4000 lebih honorer terdata di wilayah kerjanya.
Hal ini diketahui berdasarkan link pengisian data terhadap para tenaga honorer, meski demikian, masih banyak yang belum melakukannya karena tidak mampu menggunakan teknologi.
“Ada 4623 yang isi link, jadi belum semua, karena banyak juga yang gaptek,” ucapnya kepada Likein.id pada Senin 27 Juni 2022.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) menjadi opsi terakhir meski tenaga kesehatan dan pendidik jadi prioritas utama dengan beragam pertimbangan.
Ia menjelaskan, tenaga honorer yang menjadi prioritas utama P3K adalah para tenaga pada bidang kesehatan dan pendidikan. Meski terdapat ada prioritas, para honorer tetap wajib memiliki minimal 3 tahun pengalaman kerja di bidangnya.
“Syarat untuk jadi P3K minimal 3 tahun mengabdi, saat menjadi P3K jam terbang kembali 0,” jelasnya.
Ia menambahkan, beberapa sertifikasi sebelum mendaftar untuk P3K juga menjadi tolak ukur masuk P3K khususnya bagi honorer sekesehatan di antaranya Surat Tanda Registrasi (STR)
“Ada kriteria yang harus mereka penuhi baru bisa prioritas orang-orangnya, STR,” pungkasnya. (Qadri/Fadhila)