Menu

Mode Gelap

Story

Ketua DPD RI : Pemerintah dan Sekolah Harus Perlakukan Guru Honorer Dengan Baik dan Etis


					Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto : Instagram/@lanyallamm1 Perbesar

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto : Instagram/@lanyallamm1

LIKEIN, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, memberikan perhatian serius terhadap kasus pembakaran sekolah yang dilakukan guru honorer di Kabupaten Garut.

Dikutip dari DPD RI, peristiwa itu dipicu kekesalan si guru karena honornya selama dua tahun mengajar tidak diberikan.

Menurut Lanyalla pemerintah dan sekolah harus memperlakukan guru honorer dengan baik dan etis.

“Kejadian ini melukai hati dan perasaan kita semua. Dengan gaji yang kecil dan haknya tidak diberikan pula. Ini sungguh sebuah penghinaan bagi profesi mereka yang mulia. Kita sangat menyayangkan,” ujar LaNyalla, Senin 31 Januari 2022.

Menurut LaNyalla guru honorer atau guru ASN semua sama, yaitu mengabdi untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Hak mereka pun harus diberikan sama.

“Saat ini seolah-olah ada gap antara mereka. Bahkan kita sering mendengar keluhan adanya tugas berlebihan yang dibebankan kepada guru honorer, sementara pendapatan yang diterima sangat kecil,” lanjutnya.

LaNyalla berharap tidak ada lagi penelantaran terhadap kewajiban memenuhi hak para guru honorer.

“Saya mengimbau kepala sekolah, dinas pendidikan dan semua pihak terkait untuk menghargai profesi guru honorer,” tegasnya.

LaNyalla juga mengapresiasi kepolisian yang bisa memediasi kasus tersebut sehingga tidak sampai ke proses hukum.

“Tindakan guru yang membakar sekolah juga tidak bisa dibenarkan.Tetapi alhamdulillah dengan dimediasi kepolisian pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten tidak ingin melanjutkan persoalan hukum tersebut. Kita sangat apresiasi hal ini,” katanya.

Sebelumnya, pria bernama Munir Alamsyah (53) membakar SMP Negeri 1 Cikelet, Kabupaten Garut. Aksi tersebut dipicu kekecewaan pelaku yang mengaku gajinya sebagai guru honorer selama 2 tahun, sebesar Rp 6 juta, tidak dibayarkan.(*)/AJR

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Duhh.. Dalam Setahun Luas Lahan Sawah di Sulteng Berkurang 13 Ribu Hektare

21 September 2023 - 21:37

Warga Mengeluh Harga Beras di Kota Palu Naik Terus

21 September 2023 - 20:53

Registrasi Nomor Seluler Bakal Gunakan Pengenal Wajah, Ancaman Penipuan Modus SMS Bisa Dicegah?

20 September 2023 - 16:50

Ini Dia Tiga Kabupaten di Sulteng dengan Jumlah PNS Terbanyak

20 September 2023 - 16:08

Belajar dari Kasus Poso dan Banggai; Angin Bisa Bawa Asap Karhutla Kemana-mana, Bahaya Ta?

20 September 2023 - 16:05

Sulteng Siaga Darurat Bencana Karhutla

20 September 2023 - 14:00

Trending di Story