Kata Dispar Sulteng Soal Keluhan Turis yang Sebut Kepulauan Togean Mirip Neraka
LIKEIN, TOUNA – Keluhan turis asal Kanada tentang kondisi pariwisata Kepulauan Togean mendapat tanggapan dari Dinas Pariwisata (Dispar) baik Provinsi Sulawesi Tengah maupun Kabupaten Tojo Una-una.
Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Una-una mencatat periode Januari hingga Agustus 2023, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Togean mencapai 2.620 orang.
Kunjungan turis tersebut menghidupkan kembali perekonomian pariwisata Kepulauan Togean yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Minimnya kunjungan wisatawan saat pandemi membuat pengusaha resor tak memiliki daya meningkatkan fasilitas sebab biaya pemeliharaan yang tinggi.
Akibatnya, beberapa waktu lalu, salah seorang turis asal Kanada bernama Dave Smith mengeluhkan amenitas dan aksesibilitas di destinasi unggulan Sulteng tersebut, salah satunya persoalan pemadaman listrik saat malam hari.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Tojo Una-una, Indrawijaya Laborahima mengatakan penggunaan listrik di Kepulauan Togean yang terbatas dikarenakan pihak resor masih mengandalkan sumber listrik dari mesin diesel atau genset.
“fasilitas resor tak hanya berada dalam pengawasan pemerintah, melainkan perlu ada kerja sama dari Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) dalam mengontrol dan memastikan kualitas pelayanan dan harga di setiap resor atau penyedia akomodasi di Kepulauan Togean betul-betul layak bagi wisatawan,” Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Tojo Una-una, Indrawijaya Laborahima, mengatakan.
Indrawijaya menyatakan berterima kasih dengan keluhan yang ada sebab sejak tahun lalu pariwisata di Kepulauan Togean terus dibenahi sebagai satu-satunya kawasan strategis Pariwisata Nasional yang ada di Sulteng untuk menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas Nasional.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Diah Agustiningsih menyebut untuk menjadikan Kepulauan Togean sebagai destinasi unggulan di Sulteng dan menjadi Destinasi Super Prioritas di tingkat Nasional dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk berkolaborasi mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sinergitas program atau kegiatan.
Dispar Provinsi Sulteng sendiri terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Touna dan Kepala Taman Nasional Kepulauan Togean untuk membenahi dan mempersiapkan Kepulauan Togean menjadi Destinasi Super Prioritas di tingkat Nasional tersebut.
Tahun 2022 lalu Dispar Provinsi Sulteng telah menetapkan 32 titik-titik potensi spot diving di Kepulauan Togean yang bisa menjadi rekomendasi untuk dikunjungi wisatawan.
Puluhan spot diving tersebut bahkan telah ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Tojo Una-Una Nomor : 188.45/510/Disparbud/2022 dengan tujuan untuk melahirkan kerja sama antar pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan mengawasi potensi alam yang ada di setiap titik selam agar tak ada yang rusak, termasuk terumbu karang.
Sementara itu untuk menjamin keamanan wisatawan dari isu buaya yang beredar, Pemerintah Kabupaten Touna juga telah mengeluarkan surat imbauan Nomor 400.6/314/Disparbud kepada pemerintah desa, pelaku usaha pariwisata, wisatawan dan masyarakat untuk berhati-hati terhadap buaya terkhusus di wilayah yang rawan serangan buaya.
Para tour guide pun disarankan untuk memberikan informasi kepada wisatawan agar berkunjung ke destinasi dan resor yang aman dan nyaman untuk dijadikan tempat berlibur.
Selain itu, masyarakat khususnya yang bermukim di Desa Wakai Kecamatan Una-una juga diminta untuk menjaga lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan agar air keruh yang terlihat akibat sendimen yang terbawa gelombang air laut yang sangat tinggi serta mobilitas kapal dan perahu yang berlalu lalang di sana tidak bertambah parah. Hal ini perlu dilakukan sebab Wakai merupakan pintu masuk utama ke Kepulauan Togean. (Inul/St)