Isu Kelangkaan Beras, Sulteng Aman?

waktu baca 2 menit
BI Sulteng bersama Bulog Sulteng saat memantau ketersediaan stok beras di Gudang Bulog di Kelurahan Tondo Kota Palu, Selasa (13/2/2024). (Foto: Santo/ likein.id)

LIKEIN, PALU – Menjawab isu kelangkaan beras, pihak Bank Indonesia dan Bulog Sulteng melakukan pemantauan stok di gudang Bulog.

Pemantauan ketersediaan beras di Sulawesi Tengah dilakukan di Gudang Bulog Sulteng di Kelurahan Tondo, Kota Palu, Selasa siang (13/2/2024).

Menurut Kepala BI KPw Sulteng, Rony Hartawan mengatakan pemantauan bersama itu untuk merespon isu yang tengah marak tentang kelangkaan beras. Langkah itu terkait dengan peran Bank Indonesia Sulteng sebagai salah satu bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Juga :   Dorong Literasi Digital, BI Sulteng Gelar UMKM Syariah Expo 15-17 Juli 2022

“Keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distibusi, dan komunikasi yang efektif menjadi indikator inflasi. Ini berhubungan dengan poin keempat. Untuk Sulteng stok itu aman, distribusi juga masih aman. Jadi jangan panic buying demi pemerataan,” kata Rony di gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Kota Palu, Selasa siang (13/2/2024).

Sementara itu Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan merinci, hingga kini Bulog Sulteng masih memiliki stok sebanyak 11 ribu ton, 5 ribu ton di antaranya ada di gudang Bulog di Tondo, Kota Palu sedangkan sisanya terdapat di gudang-gudang di beberapa kabupaten.

Jumlah itu menurut Heriswan masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulteng termasuk kebutuhan Ramadan, Idulfitri, bahkan setelah hari raya.

Baca Juga :   Tolong.. Harga Beras di Palu Sudah Rp14 Ribu Per Kilogram

“Stok masih memadai tiga sampai empat bulan ke depan. Untuk bantuan pangan juga tersedia sisanya itu kami siapkan untuk mengisi pasar-pasar, dibagikan ke daerah untuk menyambut Ramadan dan Lebaran,” Heriswan merinci.

Jumlah itu bahkan masih bisa bertambah karena kiriman impor juga masih akan masuk ke Sulawesi Tengah belum termasuk tambahan dari panen petani lokal.

“Jadi intinya isu kelangkaan beras itu tidak terjadi di Sulawesi Tengah. Kami harap masyarakat tidak panik,” Heriswan menegaskan. (Santo)

Facebook Comments Box