Imbas Pembelajaran Online, Sejumlah Siswa SD di Palu Tak Bisa Membaca

waktu baca 2 menit
Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, Ramlah saat mengajar seorang siswa SD membaca. Foto : Inul/Likein

LIKEIN, PALU – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak tahun 2020 lalu menyebabkan sejumlah aktivitas dilakukan secara online, tak terkecuali dalam lingkup pembelajaran sekolah.

Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Ramlah, mengungkapkan, pasca pembelajaran online ditiadakan di sekolah, dirinya kerap menemukan adanya siswa Sekolah Dasar (SD) yang belum tahu membaca saat melakukan bimbingan pengelolaan perpustakaan.

Salah satu sekolah yang Ia datangi misalnya terdapat sedikitnya 5 siswa kelas III SD yang masih membutuhkan bantuan belajar membaca darinya.

Baca Juga :   Aktivitas Pesawat dan Barang di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Meningkat Pesat

“Ini mungkin pengaruh musim Covid-19 kemarin, jadi kebanyakan kan tugas-tugas anak-anak itu dikerjakan oleh orang tuanya, jadi inilah salah satu dampak dari corona,” katanya kepada Likein.id, pada Sabtu, 20 Agustus 2022.

Ia menuturkan, dari pengalamannya datang ke setiap sekolah, selalu ada beberapa siswa yang belum tahu membaca.

Oleh karena itu, menurutnya peran orang tua di rumah sangat penting dalam perkembangan pengetahuan setiap siswa. Sebab, siswa memiliki waktu terbatas di sekolah.

“Saya juga kan punya anak-anak, pengalaman saya terlepas dari ini sebenarnya tugas dari orang tua juga. Jadi setiap anak pulang dari pembelajaran begini, ditanyakan lagi tentang pemahaman anak belajar di sekolah” tuturnya.

Ramlah berharap agar orang tua yang berada di rumah bisa lebih perhatian terhadap anaknya.

Baca Juga :   PDRP Palu Segera Atur Regulasi Bangunan Walet

“Jadi saya harap juga sebenarnya orang tua yang di rumah ini harusnya lebih perhatian, terutama ibu, terlebih ada istilahnya perpustakaan itu dari ibu, pengetahuan awal itu dari ibu,” ujarnya.

Diketahui, kunjungan Ramlah ke setiap sekolah merupakan pemberian pendampingan tentang pengelolaan perpustakaan, seperti tentang cara mengklasifikasi, cara membuat katalog, cara membuat kelengkapan bahan perpustakaan seperti label, kantong buku, slip pengembalian dan membuat inventarisasi sehingga dapat diketahui berapa banyak jumlah koleksi buku setiap tahunnya.

Pendampingan yang dilakukan Ramlah pun tak lepas dari permintaan setiap sekolah.(Inul/Kn)

Facebook Comments Box