Harga Beras Sedang Naik di Pasar, Sudah Coba Beras SPHP?

waktu baca 2 menit
Ilustrasi: Distribusi beras SPHP Bulog Sulteng di Pasar Manonda Palu, Senin (28/8/2023). (Foto: Santo)

LIKEIN, PALU – Penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi salah satu strategi Bulog Sulteng menekan harga beras di pasaran.

Menanggapi kenaikan harga beras di pasaran Kota Palu pihak Bulog Sulteng mengimbau warga beralih ke Beras SPHP yang bisa didapatkan di gerai-gerai maupun mitra Bulog seperti Rumah Pangan Kita.

Lalu apa itu beras SPHP?

Beras SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan adalah beras produk Bulog yang digunakan sebagai salah satu cara menekan harga beras di pasaran jika terjadi kenaikan. Dengan kata lain masyarakat diberi alternatif pilihan.

Baca Juga :   Selain Thailand, Sulteng Juga Akan Kedatangan Beras Asal Vietnam

Beras SPHP dikemas dalam kemasan berwarna dominan kuning dan hijau. Per kemasan berukuran 5 kg.

Dibanding beras umumnya di pasaran, beras SPHP punya kelebihan, tidak hanya harganya yang lebih murah tapi juga kualitasnya yang baik.

Kepala Bulog Sulteng, Heriswan mengungkapkan secara kualitas beras jenis itu bahkan menyamai kualitas beras premium asal Thailand. Sedangkan harganya, hanya Rp10.900 per kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Secara berkala Bulog Sulteng sepanjang tahun 2023 kata Heriswan telah menyalurkan beras SPHP. Distribusipun ditingkatkan sejak akhir Agustus seiring kenaikan harga beras akibat panan yang tidak merata di Sulteng.

Baca Juga :   Kemenko PMK : Beras yang Dikubur di Depok Tak Layak Konsumsi

“Di Kota Palu kami distribusikan ke outlet dan mitra tiga kali dalam sepekan, per 10 ton,” kata Heriswan, Rabu (27/9/2023).

Sebagai kebutuhan pokok, kenaikan harga beras di pasaran menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat termasuk di Sulawesi Tengah yang kini harganya berkisar antara Rp13 ribu sampai Rp14 ribu per kg. (Santo)

Facebook Comments Box